Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Cuitan Revina VT, Pakar Jender Sebut demi Popularitas

Kompas.com - 03/09/2020, 20:45 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Nama Revina VT mendadak ramai menjadi perbincangan di media sosial. Revina tampaknya membuat geram banyak warganet setelah melontarkan kritik pedas terhadap seorang perempuan yang bau ketiak di salah satu cuitannya, di Twitter.

Pakar studi jender dan budaya dari Universitas Sebelas Maret, Sri Kusumo Habsari, PhD, mengungkap, bahwa sebenarnya body shaming telah menjadi bagian kehidupan perempuan sejak dulu.

“Tradisi perempuan suka mengomentari tubuh perempuan lain itu sudah sejak lama kok. Jadi sebenarnya, tidak perlu ditanggapi,” ujar Sri pada Kompas.com (3/9/2020).

Baca juga: Viral Sindiran Revina VT di Twitter, Psikolog Jelaskan Bijak Bermedia Sosial

Menurutnya, yang menjadi masalah saat ini adalah semakin banyak orang yang menganggap tubuh adalah segalanya.

Padahal, di luar itu masih ada jiwa, batin, kecerdasan, dan kebijaksanaan yang sebenarnya lebih penting dari tubuh ideal.

“Seandainya para perempuan menyadari bahwa tubuh itu usianya sangat pendek, dan menyadari bahwa ada kesehatan yang lebih penting atau kemampuan untuk lebih produktif, tentu tidak akan memikirkan hal seperti ini,” jelasnya.

“Karena itu, penting bagi para perempuan untuk mengembangkan mind daripada body. Otak semakin diasah semakin berkembang dan bijaksana, jika dibandingkan tubuh yang seiring usia memang akan mengalami penurunan.”

Baca juga: Ahli: Perempuan Punya Peran Besar Optimalkan Perilaku Adaptasi Kebiasaan Baru

Sayangnya, menurut Sri, kondisi masyarakat saat ini dalam fenomena society of spectacle, di mana masyarakat senang ditonton dan menonton.

“Kenapa ada orang mengkritik penampilan orang lain? Ya kemungkinan untuk menarik perhatian orang. Dia melakukan itu untuk popularitas. Semakin kontroversial justru semakin ramai akunnya,” kata Sri.

“Meskipun orang-orang memberikan respons negatif untuknya ya, tetapi itu berarti dia mendapatkan perhatian dari orang lain,” imbuhnya.

Di sisi lain, Sri mengakui bahwa para perempuan memang memiliki kecenderungan mendengarkan komentar orang lain.

Tapi, ia menekankan ketika perempuan memiliki keyakinan bahwa ada hal yang lebih baik di dalam dirinya melebihi penampilan fisiknya, maka seburuk apapun komentar orang lain tak lagi menjadi masalah.

“Intinya, sesuatu yang tidak positif tidak perlu ditanggapi. Cuekin saja,” pungkasnya.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Hidung Perempuan Lebih Sensitif Dibanding Pria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com