Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Semburan Lumpur di Blora Diduga Mud Volcano, Apa Itu? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 28/08/2020, 19:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Mud volcano ini disebut tidak seperti gunung berapi karena tidak menghasilkan lava dan selalu didorong oleh magmatik aktivitas.

Adapun, lumpur yang keluar dari semburan mud volcano itu sebagian besar terbentuk sebagai air panas yang telah dipanaskan jauh di bawah permukaan bumi, yang kemudian bercampur dengan endapan mineral di bawah tanah, sehingga menciptakan eksudat lumpur-lumpur.

Mud volcano dapat terjadi di dekat daerah-daerah yang mengandung minyak dan gas bumi. Sementara, area di sekitar Grobogan, Cepu dan Blora adalah daerah cekungan minyak.

Sekitar 86 persen gas yang dilepaskan dari struktur ini adalah metana, dengan emisi karbon dioksida (CO2), dan nitrogen yang jauh lebih sedikit.

Bahan yang keluar paling sering adalah lumpur dari padatan halus yang tersuspensi dalam air, yang memungkinkan terkandung campuran garam, asam dan berbagai hidrokarbon.

Baca juga: Fenomena Gempa Kembar Bengkulu dan Terasa sampai Singapura, Ini Faktanya

 

Suhu lumpur mud volcano ini dapat berkisar dari 100 derajat celcius atau 212 fahreinhet, hingga terkadang 2 derajat celcius atau 36 derajat fahreinhet, sehingga beberapa mud volcano masih bisa digunakan sebagai mandi lumpur.

Lumpur menyembur mengubur ternak warga

Semburan lumpur di Blora yang disebut mirip lumpur di Kesongo itu sementara dianggap sebagai mud volcano yang terjadi di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada pukul 05.00 WIB, Kamis (27/8/2020).

Menurut saksi, Marno yang juga korban dari lumpur tersebut sedang mengeluarkan ternak kerbau untuk digembala bersama ternak lainnya.

Marno menggiring kerbau untuk minum di Rawa dekat pusat letusan itu. Namun, Marno merasakan tanah bergetar dan terlihat pecahan yang ternyata mengeluarkan atau menyembur lumpur dari dalam tanah.

Baca juga: Manusia Purba Manfaatkan Kolam Lumpur untuk Berburu Mammoth

 

Ia pun melihat sebagian kerbaunya terkubur lumpur tersebut dan ternak lainnya berhamburan.

Di hari yang sama, sampai pukul 10.00 WIB, dikabarkan masih ada puluhan ternak yang belum ditemukan dan diduga terkubur material lumpur.

Tidak hanya Marno, tiga saksi mata lainnya yaitu Sukimin, Kadis, dan Warino yang berada di belakang kandang ternak dengan jarak kurang dari 50 meter juga berlari menyelamatkan diri.

Kemudian, dari lokasi semburan tersebut dikabarkan ada letusan susulan dengan durasi kurang dari 10 menit.

Ironisna, diduga akibat terlalu banyak menghirup asap belerang dari semburan lumpur tersebut Marno, Kadis dan Sukimin harus dirujuk ke Puskesma Doplang dan Warino dibawa ke RS Habibullah untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com