Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Spesies Langka, Ahli Ambil Sel Telur Badak Putih Utara Terakhir

Kompas.com - 21/08/2020, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Berbagai upaya terus dilakukan oleh para ahli untuk menyelamatkan spesies satwa di muka bumi yang terancam punah, salah satunya adalah Badak Putih Utara.

Seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (21/8/2020) ilmuwan dari The Ol Pejeta Conservancy di Kenya mengupayakan penyelamatan spesies tersebut dengan cara mengambil sel telur dari dua badak putih utara betina yang tersisa di planet ini.

Sel telur yang telah diambil kemudian akan dibuahi dengan sperma beku yang sebelumnya diambil dari badak putih utara jantan yang telah mati.

Sementara embrio akan ditanamkan pada rahim badak betina lain yang sesuai dengan masa kehamilan berlangsung selama 16 hingga 18 bulan.

Baca juga: Badak Putih Utara Jantan Punah, Spesies Badak Ini Terancam Menyusul

Pandemi yang melanda dunia telah menunda proses pengambilan sel telur ini. Tetapi tim peneliti yang melakukan prosedur itu menyebut jika pengambilan sel telur berjalan lancar dan tanpa komplikasi.

Berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) badak putih utara masuk dalam daftar satwa terancam punah. Badak ini diburu tanduknya untuk digunakan sebagai pengobatan tradisional.

Hewan ini mengalami penurunan yang pesat selama 50 tahun terakhir. Menyelamatkan spesies ini merupakan tugas yang besar mengingat jumlah mereka yang sangat rendah dan tak ada badak putih utara jantan yang hidup.

Inilah Sudan, badak putih utara jantan terakhir di dunia. Senin (19/3/2018), tim konservasi Kenya mengonfirmasi Sudan mati akibat komplikasi penyakit yang diderita.Daily Nation/NATION MEDIA GROUP Inilah Sudan, badak putih utara jantan terakhir di dunia. Senin (19/3/2018), tim konservasi Kenya mengonfirmasi Sudan mati akibat komplikasi penyakit yang diderita.

Badak putih utara jantan terakhir, Sudan mati pada Maret 2018 lalu. Para konservasionis telah menyelamatkan DNA serta sperma dari badak tersebut.

Hal inilah yang membuat konservasionis pada akhirnya harus bekerja tanpa lelah untuk melindung badak putih utara.

Bahkan Fatu dan Najin pun harus dikawal sepanjang waktu oleh personel bersenjata.

Baca juga: Peneliti Ungkap 14.000 Tahun Lalu Anak Anjing Purba Mangsa Badak Berbulu

Reproduksi buatan untuk meningkatkan jumlah spesies badak putih utara bukanlah yang pertama dilakukan.

Sebelumnya Fatu dan Najin pada Agustus 2019 lalu juga telah menghasilkan 10 sel telur. Sel telur itu dibuahi secara in vitro.

Tiga embrio yang dapat hidup tetap disimpan sampai bisa ditanamkan pada rahim yang tepat.

Baca juga: Selamatkan Badak Putih dari Kepunahan, Ini yang Dilakukan Ilmuwan

Para ahli berharap dengan adanya program ini dapat membantu mengembalikan populasi badak putih utara dan bisa segera dilepaskan ke alam liar.

"Kami berharap upaya ini menjadi penanda dan memberikan kesadaran bahwa pengelolaan lingkungan yang tepat adalah sebuah kebutuhan," ungkap Richard Vigne, direktur pelaksana konservasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com