KOMPAS.com- Kementerian Kesehatan mengeluarkan data baru terkait situasi dan tren kasus malaria di Indonesia.
Malaria adalah penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Anopheles betina, yang dapat menularkan parasit Plasmodium.
Berdasarkan tren kasus positif malaria dan jumlah penderita malaria (Annual Parasite Incidence/API) terjadi penurunan kasus yang signifikan dari tahun 2010-2014, tetapi cenderung stagnan dari tahun 2014-2019.
Untuk diketahui, API merupakan jumlah kasus positif malaria per 1.000 penduduk dalam satu tahun.
Baca juga: Hadapi Pandemi Corona, Pemerintah Juga Fokus ke Eliminasi Malaria 2030
Sementara, tren kasus yang cenderung stagnan terjadi karena tren kasus di Provinsi Papua stagnan dan cenderung meningkat.
Berdasarkan data, tercatat keseluruhan kasus malaria tahun 2019 di Indonesia sebanyak 250.644 kasus. Kasus tertinggi yaitu 86 persen terjadi di Provinsi Papua sebanyak 216.380 kasus.
Selanjutnya, disusul dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 12.909 kasus dan Provinsi Papua Barat sebanyak 7.079 kasus.
Lantas, kenapa tren kasus di daerah Papua stagnan dan cenderung meningkat dibandingkan daerah lainnya?