Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AI Bisa Jadi Alat Transformasi Sampah Menjadi Produks Bernilai Seni, Kok Bisa?

Kompas.com - 07/08/2020, 13:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Sampah menjadi persoalan yang sulit diselesaikan hingga saat ini di banyak negara, termasuk negara-negara Asia.

Seperti diketahui sejauh ini upaya dalam menanggulangi permasalahan sampah baik plastik maupun elektronik sampah (e-waste) adalah dengan melakukan daur ulang.

Sementara, proses daur ulang umumnya berlangsung tidak dalam waktu sehari dan membutuhkan tempat atau pabrik khusus untuk melakukannya yang biasanya jauh dari keramaian masyarakat.

Sehingga, tidak begitu banyak masyarakat yang mengerti dan menganggap menarik pendaur ulangan sampah menjadi barang siap pakai lainnya.

Baca juga: Teknologi AI Semakin Canggih, Ghost Work Bisa Ancam Pekerja Manusia

Namun, dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi Artifitial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, inovasi daur ulang sampah bisa dilakukan dari sebuah mobil.

Founder dan CEO Miniwiz, Arthur Huang membuat mobil daur ulang sampah pertama yang diberi nama Trashpresso, sejak empat tahun yang lalu yaitu tahun 2016.

Arthur mengungkapkan bahwa hal mendasar untuk membuat daur ulang sampah lebih mudah, cepat dan efisien dengan memanfaatkan teknologi AI adalah tentang mengingat terhadap apa yang bisa kita lakukan untuk SDGs.

Ilustrasi sampah plastik.Thinkstock Ilustrasi sampah plastik.

Baca juga: AI Disebut Revolusi dalam Kajian Luar Angkasa, Kok Bisa?

Untuk diketahui, SDGs singkatan dari Sustainable Development Goals (SDGs), yang merupakan suatu rencana aksi global dan telah disepakati oleh para pemimpin dunia.

Tujuan utama SDGs ini dilakukan adalah untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.

Berkaitan dengan ini, daur ulang sampah sangat erat kaitannya dengan melindungi lingkungan yang akan berakibat buruk bagi ekosistem kehidupan seluruh makluk di Bumi, tidak hanya alam saja melainkan manusia juga.

"Kita banyak sekali memproduksi sampah, dan saya tertarik dengan solusi masalah itu. Tapi, kembali lagi apa yang mau kamu lakukan dengan itu bukan hanya tertarik saja," kata Arthur dalam dalam acara EmTech Asia 2020 yang diselenggarakan oleh Koelnmesse Pte Ltd dan MIT Technology Review, Rabu (5/8/2020).

Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan.

Dalam pengembangan mobil daur ulang sampah itu, terdapat mesin pres, shredders, oven dan peralatan industri daur ulang lainnya.

Sementara, berkaitan dengan AI, sistem yang digunakan adalah sistem modular dengan footprint yang lebih kecil untuk memudahkan transportasi dan efisiensi energi yang lebih tinggi.

Sehingga, mobil ini bisa dipakai untuk mendaur ulang sampah di manapun, dan mengurasi polusi akibat e-waste, serta mengumpulkan data untuk riset.

Ubah sampah jadi produk bernilai seni

Arthur menuturkan, dengan memanfaatkan AI, sekarang masyarakat bisa membawa sampah mereka ke mobil daur ulang tersebut, kemudian akan dipilah oleh robot, dan diolah menjadi produk yang baru.

Baca juga: Penciptaan AI Juga Butuh Etika, Apa Maksudnya? Ini Penjelasan Ahli

"Perlu diketahui seni dari sampah ini malah bisa sangat cantik," tuturnya.

Oleh sebab itu, kata dia, memanfaatkan kecerdasaan AI sangat memungkinkan untuk membuat perkembangan kota menjadi kota cerdas dan bersih, yang dapat dimanfaatkan serta dilacak oleh masyarakat langsung.

Menurutnya, masyarakatpun akan cenderung lebih tertarik untuk membuang sampah yang menghasilkan kembali produk baru bernilai seni.

"Seperti layaknya shopping mall," kata dia.

Terutama, jika mengkolaborasikan teknologi, teknik atau mesin, desain, kecerdasan, kreativitas dan semangat, maka inovasi sains baru yang mendukung dan menyelesaikan masalah manusia akan menjadi sangat mungkin tercapai.

Baca juga: FKUI Pelajari Penggunaan AI untuk Diagnosis Pasien Corona, Mengapa?

Seperti yang disampaikan pula oleh Presiden dan Wakil Konselor di Hong Kong Baptist University, Roland Chin bahwa penciptaan AI juga membutuhkan jiwa dalam bentuk kebermanfaatan bagi umat manusia.

"Tujuan utama AI adalah membangun sistem AI yang dapat membantu dan menyelesaikan masalah manusia, jika dibandingkan dengan sebelumnya (sebelum sistem AI itu tercipta)," ujarnya.

Arthur sendiri menyebutkan bahwa tujuan utama membangun inovasi dengan memanfaatkan AI untuk daur ulang sampah ini tujuan utamanya adalah SDGs, bukanlah menjadi perusahaan yang besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com