Untuk diketahui, perihelion Mars juga terjadi rata-rata setiap 678 hari sekali.
Baca juga: Prestasi Bersejarah, SpaceX Sukses Pulangkan 2 Astronot NASA ke Bumi
Malam nanti, puncak bulan purnama akan terjadi pada pukul 22.58 WIB dengan lebar sudut 30,6 menit busur dan berjarak 383,961 kilometer dari Bumi.
Bulan terletak di rasi Capricornus dan dapat disaksikan dari arah Tenggara hingga Barat Daya.
Bulan purnama periode bulan Agustus ini juga dinamai dengan Purnama Sturgeon. Sebab, pada waktu bulan purnama Agustus ini terjadi, umumnya ikan Sturgeon atau ikan penghasil kaviar ini muncul ke permukaan danau dan mudah ditangkap.
Selain Purnama Sturgeon, bulan kali ini juga disebut dengan Purnama Jagung Hijau (Green Corn Moon), Purnama Ceri Hitam (Black Cherry Moon) dan Purnama Terbang Tinggi (Flying Up Moon).
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa okultasi adalah peristiwa mirip gerhana di mana sebuah benda langit nampak menutupi benda langit lainnya jika di pandang dari Bumi.
"Sebuah aspek khusus dari peristiwa konjungsi," kata Marufin kepada Kompas.com, Sabtu (1/8/2020).
Marufin mengatakan, oposisi Mars oleh Bulan akan terjadi selama rata-rata satu jam, dan bergantung kepada lokasinya.
Kawasan yang bisa menyaksikan oklutasi Mars oleh Bulan hanyalah Amerika Selatan dan Antartika.
Sementara itu, bagian permukaan Bumi lainnya termasuk Indonesia hanya akan melihat Mars yang sangat dekat dengan Bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.