Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Mungkinkah Covid-19, MERS, SARS dan Flu Dicegah dengan Satu Vaksin?

Kompas.com - 21/07/2020, 19:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kuda troya ini membuat virus dapat bersembunyi dan berkembang di dalam sebuah sel dan menyebar ke seluruh tubuh - yang pada akhirnya malah memperkuat dan mempercepat tersebarnya suatu penyakit.

ADE diketahui tidak terjadi pada Covid-19. Namun, beberapa penelitian telah menemukan bahwa ADE dapat terjadi pada penyakit demam berdarah.

Masih banyak hal yang masih belum kita pahami tentang ADE, tapi kemungkinannya adalah ADE akan memiliki dampak yang paling tinggi ketika terdapat beberapa varian virus tertentu yang beredar dalam suatu populasi.

Maka dari itu, pertanyaan yang muncul adalah apakah suatu vaksin yang cara kerjanya memanfaatkan persamaan antara virus penyebab flu biasa dan virus penyebab Covid-19, dapat menyebabkan risiko ADE yang lebih besar?

Jawabannya adalah, sebagian besar uji coba vaksin Covid berfokus pada daerah RBD dari protein paku, yang tidak menimbulkan antibodi reaktif yang cukup luas. Dengan demikian, kecil kemungkinannya untuk menimbulkan risiko ADE.

Risiko lainnya yang dapat dihasilkan oleh antibodi adalah sebuah kondisi yang biasa disebut dengan vaccine-associated enhanced respiratory disease (ERD).

ERD terjadi ketika antibodi tingkat tinggi berikatan dengan virus, dan menghasilkan gumpalan yang terdiri dari virus dan antibodi. Gumpalan ini dapat menyebabkan penyumbatan di saluran udara yang terdapat pada paru-paru, yang berpotensi memperparah penyakit.

Risiko ini, meski jarang dan cukup tidak mungkin untuk terjadi, menunjukkan perlunya kehati-hatian untuk memastikan setiap vaksin dan obat baru telah diuji dengan benar keamananannya sebelum dipergunakan secara luas.

Maka dari itu, berdasarkan penjelasan di atas dan mengingat pertanyaan-pertanyaan tentang seputar fungsi antibodi lintas-reaktif dan risiko-risikonya, tampaknya vaksin Covid-19 yang juga akan melindungi kita dari SARS, MERS dan beberapa jenis flu biasa masih belum mungkin ditemukan dalam waktu dekat.

Yang jelas adalah jika kita semakin banyak kita belajar tentang bagaimana virus ini berevolusi, serta tentang persamaan dan perbedaannya serta cara reaksi kekebalan kita bereaksi, semakin besar peluang kita untuk menang di dalam perang melawan Covid-19.

Sheena Cruickshank

Professor in Biomedical Sciences, University of Manchester

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Apakah mungkin jika COVID-19, SARS, MERS, dan flu biasa dapat dicegah hanya dengan satu vaksin?” Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com