Ryan mendesak pemerintah untuk menerapkan strategi yang jelas dan "kuat".
"Masyarakat harus memahami, dan itu harus dipatuhi," tegasnya.
Baca juga: Antibodi terhadap Covid-19 Menurun, Studi Inggris Ungkap Potensi Infeksi Ulang
"Kita perlu belajar beradaptasi untuk hidup berdampingan dengan virus corona ini," kata Dr Ryan.
Dia memperingatkan, jika saat ini kita hanya berharap virus dapat diberantas atau menunggu vaksin yang efektif siap dalam beberapa bulan tanpa melakukan tindakan pencegahan, itu sangat tidak realistis.
Ryan berkata, hingga saat ini belum diketahui apakah pemulihan dari terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 akan menyebabkan kekebalan atau tidak. Jika muncul kekebalan setelah terinfeksi pun, tak ada yang tahu itu bertahan berapa lama.
Sebuah studi terpisah yang dirilis pada hari Senin oleh para ilmuwan di King's College London menunjukkan bahwa kekebalan terhadap virus corona SARS-CoV-2 mungkin berumur pendek.
Para ilmuwan di kampus mempelajari 96 orang untuk memahami bagaimana tubuh secara alami melawan virus dengan membuat antibodi, dan berapa lama ini bertahan dalam hitungan minggu sampai bulan setelah pemulihan.
Kendati hampir semua responden yang berpartisipasi memiliki antibodi yang dapat dapat menetralkan dan menghentikan virus corona, levelnya mulai berkurang selama tiga bulan penelitian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.