Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Negara untuk Pulihkan Covid-19 dengan Energi Bersih

Kompas.com - 10/07/2020, 19:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Berkaitan dengan aspek ekonomi, energi bersih dan terbarukan jelas dapat lebih menguntungkan daripada bahan bakar fosil.

Baca juga: Peneliti Australia Ciptakan Terobosan Bahan Bakar Hidrogen dari Amonia

Dalam satu jam per kilowatt, energi terbarukan salah satunya energi Matahari, kata dia, sekarang lebih murah daripada batu bara di sebagian besar negara.

"Jika kita memiliki keraguan tentang arah angin yang bertiup, ekonomi riil menunjukkan kasus bisnis untuk energi terbarukan sekarang lebih baik daripada batu bara di hampir setiap pasar," tegasnya.

Bahkan, bahan bakar fosil adalah bisnis yang semakin berisiko dengan jumlah peminat yang lebih sedikit.

Pusat investasi komersial, seperti Blackrock dan Credit Agricole, meminta perusahaan untuk mengubah modal bisnis mereka.

Dampak positif keputusan energi bersih dilakukan negara

Guterres menegaskan bahwa keputusan yang tepat dapat menempatkan negara pada fondasi pembangunan dan pengembangan negara yang jauh lebih aman dan sehat bagi kehidupan masyarakatnya.

"Saya telah meminta semua negara untuk mempertimbangkan enam aksi positif iklim saat mereka menyelamatkan, membangun kembali dan mengatur ulang ekonomi mereka. Kita perlu membuat masyarakat kita lebih tangguh," tuturnya.

Baca juga: Solusi Energi Terbarukan, Ilmuwan Hasilkan Listrik dari Bayangan

Oleh sebab itu, setiap negara membutuhkan pekerjaaan yang ramah lingkungan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Semua perlu upaya dan dukungan banyak pihak seperti perusahaan, investor, pemerintahan, dan masyarakat.

"Secara keseluruhan kita perlu bekerja sama. Benih-benih perubahan ada di sana," ujarnya.

Penelitian baru pada paket pemulihan G20 yang dirilis minggu ini menunjukkan bahwa ada uang pemulihan dua kali lipat, serta uang dari para pembayar pajak, yang telah dihabiskan untuk bahan bakar fosil sebagai energi bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com