KOMPAS.com - Semua jenis kucing wajib divaksin, baik kucing rumahan maupun kucing yang tinggal dalam populasi besar seperti tempat penampungan hewan
Vaksin kucing berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah terinfeksi suatu agen patogen.
Vaksin untuk kucing ditujukan untuk melawan virus pembawa penyakit dan ada juga vaksin untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri tertentu.
Jika pada manusia, satu vaksin biasanya bertujuan untuk melawan satu jenis penyakit, pada kucing berbeda.
Baca juga: Semua Jenis Kucing Wajib Divaksin, Ini Alasannya
"Saat ini kebanyakan vaksin untuk kucing yang beredar di Indonesia adalah satu injeksi vaksin untuk imunisasi berbagai penyakit sekaligus. Jadi satu kali suntik berisi beberapa penyakit," ujar dokter hewan Yeremia Yobelanno Sitompul, M.Sc, dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Undana, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sekaligus praktisi hewan kesayangan dan eksotik saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/7/2020).
Namun yang jelas, kata Yeremia, ada yang disebut vaksin utama (core vaccine) dan vaksin tambahan (non-core vaccine).
"Vaksin utama (core vaccine) itu untuk penyakit-penyakit yang penyebarannya cepat, mematikan, hingga bersifat zoonosis atau manusia dapat tertular" ungkapnya.
Beberapa penyakit mematikan yang umum dialami kucing dan memerlukan core vaccine antara lain calici atau feline calicivirus, feline herpesvirus, feline panleukopenia virus, dan rabies.
Berikut penjelasan lengkap untuk masing-masing penyakit mematikan yang umum menyerang si pus:
1. Calici atau feline calicivirus
Feline calicivirus merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas dan mulut.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dari famili caliciviridae. Calici merupakan salah satu jenis flu kucing yang paling sering menyerang kucing selain feline herpesvirus (FHV).
Feline calicivirus dapat masuk ke tubuh melalui mata, hidung, dan mulut ketika si pus tidak sengaja menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus.
Penularan pun relatif sangat cepat, dengan masa inkubasi 2-4 hari.
Saat virus calici masuk ke dalam tubuh, selanjutnya virus akan memperbanyak diri pada sel epitel di saluran pernapasan, konjungtiva (lapisan tipis di area mata), lidah, dan paru-paru.