4. Rabies
"Kucing itu juga hewan penular rabies. Menurut website Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika justru (rabies) lebih sering ditemukan pada kucing dibanding anjing," ungkap Yeremia.
Rabies merupakan penyakit yang dapat berpindah dari hewan ke manusia serta dapat mengakibatkan koma hingga kematian.
Anjing lebih dikenal sebagai penyebar penyakit ini, padahal gigitan maupun cakaran kucing yang dibarengi dengan masuknya virus rabies lewat luka tersebut juga dapat mengakibatkan timbulnya rabies pada manusia.
Oleh karena itu, beberapa negara atau daerah dengan populasi kucing yang banyak mewajibkan pemberian vaksin rabies pada kucing. Vaksinasi ini dapat mencegah munculnya penyakit rabies, termasuk pada manusia.
Di luar keempat vaksin utama tersebut, terdapat vaksin kucing tambahan atau disebut non core vaccine yang hanya diberikan sesuai rekomendasi dokter, tergantung tinggi tidaknya kasus penyakit di suatu daerah, yaitu:
Setelah memberikan vaksin kucing di atas, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter tentang jadwal pemberian booster atau imunisasi tambahan.
Praktisi yang bersama koleganya juga aktif mengedukasi pentingnya kesehatan dan kesejahteraan hewan melalui podcastnya, Dokter Hewan Nge-podcast itu menegaskan, vaksin tak akan berguna ketika diberikan beberapa hari setelah lahir.
"Kalau masih usia 0 hari (divaksin), vaksin enggak akan berguna. Karena masih ada antibodi yang dihasilkan oleh ibu melalui ASI. Jadi (di usia awal kelahiran), pemberian vaksin akan sia-sia karena ‘bibit penyakit’ pada vaksin langsung dimusnahkan oleh antibodi dari ibu, tidak sempat menstimulus pembentukan antibodi si kitten (anak kucing),” kata Yeremia.
"Nah, ketika (kucing) sudah usia delapan minggu, maternal antibodi pada ASI induk sudah mulai menurun sekaligus masa lepas sapih, Inilah waktunya (untuk) divaksin," imbuh dia.
Baca juga: Mengenal Kucing Emas, Spesies Langka yang Masuk Perangkap Babi
Ketika di usia dua bulan ini, kucing akan diberikan vaksin utama atau core vaccine.
Setelah vaksin pertama diberikan pada usia delapan minggu, vaksin kedua diberikan di usia 12 minggu, dan terakhir 16 minggu. Sehingga ada tiga kali vaksin.
"Setelah itu berlanjut setiap satu tahun sekali," ujarnya.
Sementara untuk kucing yang hidup di kondisi tertentu, seperti kucing-kucing di penampungan hewan, ada perlakuan khusus. Mereka harus diberikan vaksin lebih awal, demi keamanan.
"Ada guidelines internasional, (usia kucing) empat hingga enam minggu, itu sudah mesti divaksin. Kemudian setiap dua minggu divaksin hingga usia 20 minggu. Ini karena populasi hewan yang banyak rentan terjadi penularan berbagai penyakit, termasuk yang tercover oleh vaksinasi," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.