KOMPAS.com - Setiap orang yang memiliki penyakit kanker paru tentu berupaya untuk mencari pengobatan yang tepat agar memperoleh kesembuhan. Selain pengobatan medis, obat herbal seringkali menjadi pilihan.
Apakah penggunaan obat herbal adalah hal yang tepat bagi pasien kanker paru?
Dokter Spesialis Paru dr Andika Chandra Putra, Sp.P menjelaskan, obat herbal termasuk dalam complimentary medicine atau pengobatan penunjang. Artinya, obat herbal belum digolongkan sebagai obat kanker.
Menurutnya, dalam memberikan pengobatan bagi pasien kanker, seorang dokter akan menggunakan obat yang memang telah melewati banyak tahap penelitian. Mulai dari uji laboratorium, percobaan terhadap hewan, hingga manusia.
Baca juga: Jangan Abaikan, Kenali Kanker Paru dan Gejalanya
Dalam tahap penelitian yang panjang tersebut, juga dilakukan pengamatan berulang mengenai risiko dari penggunaan obat hingga akhirnya benar-benar aman untuk diproduksi secara massal.
"Dari hasil-hasil penelitian itulah seorang dokter berani untuk memberikan pengobatan," ujarnya dalam webinar Yarsi: Lung Cancer (Kanker Paru), Kamis (19/6/2020).
Berkaitan dengan obat herbal bagi pasien kanker paru, dr Andika mengatakan jika obat herbal tersebut memang sudah memiliki kaidah-kaidah penelitian yang sesuai keilmuan, maka tidak masalah untuk digunakan.
"Bila dari hasil penelitian juga sudah terbukti memberikan manfaat untuk pasien dengan sakit paru, (penggunaan obat herbal itu) tidak masalah," tambahnya.
Meski demikian, ia menekankan dalam penggunaan obat yang perlu diperhatikan adalah obat tersebut berdasar pada sebuah penelitian, bukan sekadar testimoni.
"Karena berbeda antara testimoni dan hasil penelitian," kata dia.
dr Andika menyatakan, bagaimana pun pilihan penggunaan obat herbal merupakan hak dari pihak pasien sehingga dokter tidak bisa melarang. Pihaknya hanya dapat menjelaskan penggunaan obat berdasarkan dari sisi keilmuan kedokteran.
Baca juga: Selain Hindari Kanker Paru, Ini Manfaat Berhenti Merokok
Ia mengakui, bagi keluarga maupun pasien kanker paru tentu sangat menginginkan kesembuhan sehingga berupaya dengan melakukan berbagai cara.
Kondisi ini juga yang sering dimanfaatkan para oknum untuk menawarkan berbagai hal yang dijanjikan sebagai jalan kesembuhan. Oleh sebab itu, dr Andika menekankan untuk pasien agar tidak mudah tergoda.
"Saya selalu sampaikan pada pasien dan keluarga, jangan seperti membeli mimpi. Jadi kalau dinyatakan bisa sembuh dengan ini, maka tolong diselidiki dan dipastikan dulu, apakah benar-benar bermanfaat atau tidak," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.