Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Tanpa Disadari, Pandemi Covid-19 Mengganggu Pola Tidur Kita

Kompas.com - 16/06/2020, 13:30 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Dalam beberapa bulan pandemi Covid-19 berlangsung, banyak orang mengeluhkan perihal perubahan pola tidur.

Mulai dari sulit tidur, tidak bisa tidur sama sekali, sampai mimpi buruk yang berlangsung berhari-hari. Baru-baru ini para peneliti di Eropa dan AS menggali fenomena ini, dan rupanya berkaitan dengan pandemi.

Mengutip Science Alert, Selasa (16/6/2020), penelitian tersebut menunjukkan bahwa isolasi mandiri di rumah saja seharusnya memberikan waktu lebih lama untuk beristirahat. Namun, kenyataannya malah berkebalikan.

Baca juga: Tidur Berlebihan, Adakah Efeknya pada Kesehatan Kulit?

Untuk mendalami penelitian tersebut, sebuah survei digelar kepada 435 orang dewasa di Austria, Jerman, dan Swiss. Secara keseluruhan, para responden mengaku tidur lebih lama 15 menit setiap malam.

Namun dari segi kualitas, pola tidur mereka bertambah buruk.

Studi tersebut dilakukan dalam jangka waktu enam minggu mulai pertengahan Maret hingga akhir April. Ini adalah masa di mana lockdown masih diberlakukan di mayoritas wilayah dunia.

Di alam bawah sadar, para responden rupanya lebih memprioritaskan hubungan sosial dibandingkan waktu tidur. Kerja dari rumah juga membantu banyak orang untuk lebih mudah tertidur, namun banyak pula yang berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental.

“Biasanya, kami menemukan aspek sosial berhubungan dengan lamanya waktu tidur. Namun dalam penelitian ini, kualitas tidur berkurang. Inilah yang membuat kami yakin bahwa lockdown selama pandemi Covid-19 penyebabnya,” tutur ahli ilmu saraf Christine Blume dari University of Basel, Swiss.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Benarkah Tidur Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh?

Penelitian serupa dilakukan di Amerika Serikat, di mana mahasiswa universitas belajar dari rumah dan mengadaptasikan pola jam tidur yang reguler. Pada akhir pekan, sebanyak 139 responden mahasiswa mendapatkan tidur lebih banyak selama 24 menit.

“Penemuan kami menyuguhkan bukti bahwa pola tidur yang buruk bisa diperbaiki untuk mahasiswa,” tutur psikolog Ken Wright dari University of Colorado Boulder.

Kurang tidur dan masalah kesehatan

Pola tidur yang buruk dikenal berkontribusi dalam masalah kesehatan termasuk penyakit jantung, stroke, kenaikan berat badan, diabetes, depresi, dan sebagainya.

Jika Anda termasuk salah satunya, Wright merekomendasikan untuk beraktivitas lebih banyak saat siang hari dan hanya tidur pada malam hari.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Ini 3 Jenis Olahraga Rekomendasi Dokter Ahli

Penelitian membuktikan kualitas tidur seseorang bisa diperbaiki dengan olahraga. Oleh karena itu, baik olahraga di rumah maupun di luar menggunakan protokol pencegahan Covid-19, tak ada salahnya mencoba.

Dua penelitian ini telah dimuat dalam jurnal Current Biology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com