Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Alasan Orang Mudah Percaya Hoaks di Grup Whatsapp, Psikolog Jelaskan

Kompas.com - 08/06/2020, 18:03 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Di zaman teknologi dan media sosial seperti sekarang, arus informasi kadang tak bisa dibendung. Whatsapp adalah salah satu platform paling populer dalam penyebaran informasi ini.

Namun pada kenyataannya tak semua informasi yang beredar di Whatsapp, terutama dari grup di dalamnya, adalah benar. Banyak informasi yang kemudian disebarkan kembali tanpa mengetahui benar atau tidaknya hal tersebut.

Mengapa orang mudah percaya dengan informasi yang beredar di grup Whatsapp? Dosen dan Psikolog Klinis Fakultas Psikologi UNAIR, Tri Kurniati Ambarini, M.Psi., membeberkan alasannya.

“Perilaku ini menjadi karakteristik ketika kita masuk ke ranah media sosial, termasuk Whatsapp. Jika masuk ke dalam sebuah grup Whatsapp, kita cenderung lebih percaya apa yang disebarkan di situ karena kedekatan kita dengan orang-orang dalam grup tersebut,” tutur Tri kepada Kompas.com, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Mengapa Pasien Covid-19 Kerap Menyangkal dan Berbohong?

Ia menjelaskan setidaknya ada tujuh alasan orang mudah percaya dengan informasi yang beredar di grup Whatsapp:

1. Kecenderungan membaca cepat

Tri menjelaskan, seseorang cenderung membaca informasi di grup Whatsapp dengan cepat dan tidak teliti.

“Informasi yang masuk bisa sangat cepat dan ditimpali dengan cepat pula, sehingga waktu kita untuk mencerna informasi tersebut sedikit. Ini membuat kita tidak teliti,” tuturnya.

2. Confirmatory bias

Salah satu teori psikologi yang menjelaskan fenomena ini adalah confirmatory bias, di mana seseorang lebih mudah percaya terhadap informasi yang mirip dengan pemikiran atau kebutuhan kita.

“Ini akibat kita kurang berpikir secara kritis, dan mencerna informasi secara emosional,” lanjut Tri.

Ilustrasi WhatsApp.Ist Ilustrasi WhatsApp.

3. Social pressure

Ketika berada di dalam sebuah grup Whatsapp yang sama, jelas Tri, seseorang cenderung memahami anggotanya sebagai pihak yang memiliki nilai, sikap, dan kepercayaan yang sama.

“Sehingga informasi yang dibagi oleh seseorang di grup Whatsapp akan lebih mudah dipercaya,” lanjutnya.

4. Kurang evaluasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com