Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2020, 16:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Ilmuwan di Indonesia tengah bekerja keras mengembangkan pengobatan untuk Covid-19, salah satunya dengan menggunakan terapi plasma darah pasien yang sembuh dari virus.

Sebab, antibodi virus corona pada pasien yang pulih dari Covid-19 telah terbentuk untuk dapat melawan infeksi virus corona baru, SARS-CoV-2.

Hal ini disampaikan ahli biokimia Fakultas MIPA ITB, Profesor Zeily Nurachman kepada Kompas.com, Jumat (8/5/2020) lalu.

"Oleh karena itu, mengapa orang yang telah sembuh dari Covid-19 diimbau untuk menyumbangkan plasma darahnya," kata Prof Zeily.

Baca juga: Terapi Plasma Darah Efektif Sembuhkan Covid-19, Benarkah?

Memisahkan dari pengotor plasma

Kendati demikian, Prof Zeily menegaskan sebelum memanfaatkan plasma darah dari orang yang sembuh dari infeksi virus SARS-CoV-2 ini sebaiknya dilakukan proses pemurnian terlebih dari.

Tujuannya, untuk memisahkan antibodi di dalam plasma pulih (convalescent plasma), yakni plasma darah dari pasien yang pulih dari Covid-19, dari zat-zat pengotor yang ada dalam plasma tersebut.

Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19Shutterstock/Kobkit Chamchod Ilustrasi pasien corona, virus corona, Covid-19

"Antibodi ini, namanya imunoglobulin G, di Indonesia sudah dipakai. tetapi mestinya tidak langsung pakai, harus dimurnikan dulu," ungkap Prof Zeily.

Baca juga: Ruam Kaki Covid Dialami Sejumlah Pasien, Mungkinkah Gejala Baru Corona?

Prof Zeily mengaku ITB memiliki mesin untuk memproses pemurnian plasma pulih dari pasien Covid-19, yang mana nantinya dapat digunakan untuk memisahkan plasma darah pasien dan mendapatkan antibodi murni (antibodi anticovid-19).

"Akan tetapi, kami tidak punya bahan kimia atau matriks untuk memurnikannya," kata dia.

Mengobati pasien Covid-19 parah

Lebih lanjut Prof Zeily mengatakan pemurnian plasma pulih untuk mendapatkan antibodi anticovid-19 ini sangat penting. 

Terutama untuk memisahkan zat-zat pengotor seperti feritin, lipid, albumin dan lipoprotein di dalam plasma darah.

"Zat ini dapat menjadi gangguan bagi penerima plasma, tetapi dengan dimurnikan atau dipisahkan hingga menjadi antibodi murni, maka gangguan itu bisa ditekan," jelas Prof Zeily.

Baca juga: Pengobatan Corona: Obat Pengencer Darah Bisa Selamatkan Pasien Covid-19

Antibodi murni atau imunoglobulin G dari plasma darah yang telah dimurnikan akan dapat mengenali protein spike atau protein penancap pada virus corona baru, SARS-CoV-2.

Prof Zeily menjelaskan plasma pulih memiliki dua manfaat, yakni sebagai vaksinasi atau imunisasi pasif dan sebagai tes corona, selain Rapid Test dan PCR.

"Plasma dari orang yang pulih dari Covid-19 dapat mengobati pasien yang parah. Karena antibodinya ini sudah spesifik, memang sudah untuk melawan SARS-CoV-2," imbuh Prof Zeily.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com