Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percobaan Laboratorium Tunjukkan Kehidupan Bisa Terjadi di Exoplanet

Kompas.com - 06/05/2020, 18:32 WIB
Yohana Artha Uly,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Riset terbaru yang dilakukan di laboratorium menemukan bahwa organisme bersel tunggal seperti Escherichia coli dan ragi bir dapat tumbuh dan bertahan hidup di lingkungan exoplanet (planet di luar Tata Surya) yang berbatu.

Mengetahui keberadaan kehidupan di tempat lain di semesta merupakan kabar baik yang ditunggu-tunggu para ilmuwan.

Dengan mengetahui bahwa organisme tunggal dapat tinggal di planet ekstrasurya, peneliti pun dapat melihat lebih jauh, lingkungan seperti apa yang dapat dihuni makhluk dari Bumi.

Apakah planet-planet itu memiliki atmosfer yang sama seperti Bumi, bagaimana keberadaan kehidupan mengubah atmosfer di planet tersebut, dan lain sebagainya.

Baca juga: NASA: Wahana Antarika Mars Deteksi Kehidupan Kuno di Australia, Kok Bisa?

Jika kemudian diketahui bahwa ada kehidupan yang dapat bertahan di atmosfer yang kaya hidrogen - seperti yang ditemukan di banyak eksoplanet  - maka para ilmuwan perlu memperluas definisi mereka tentang seperti apa bentuk planet yang dapat dihuni.

"Penelitian terkait jenis planet apa yang bisa dihuni harus tetap dilakukan para astronom," ujar Profesor Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sara Seager yang juga penulis pertama studi tersebut.

"Kami akan terus mencari planet-planet layak huni," tambahnya seperti dilansir Gizmodo, Selasa (5/5/2020).

Penelitian

Tim peneliti dari MIT memulai penelitian dengan koloni bakteri Escherichia coli (E.coli) dan ragi pembuat bir.

Mereka menginkubasi mikroorganisme tersebut ke dalam empat botol dengan konsentrasi gas yang berbeda-beda.

Baca juga: Exoplanet Raksasa ini Dihujani Logam Besi, Astronom Temukan Buktinya

Botol pertama mengandung udara biasa, botol kedua mengandung 100 persen hidrogen, botol ketiga berisi 100 persen helium, dan botol keempat mengandung 20 persen karbondioksida dan 80 persen nitrogen.

Ternyata, mikroorganisme mampu bereproduksi di dalam keempat botol tersebut.

Ilustrasi tujuh exoplanet yang mengorbit bintang TRAPPIST-1. Tiga planet pertama terlalu panas dan planet terjauh terlalu dingin. Tapi tiga planet di orbit tengah kemungkinan memiliki suhu ideal untuk air dalam bentuk cari. NASA Ilustrasi tujuh exoplanet yang mengorbit bintang TRAPPIST-1. Tiga planet pertama terlalu panas dan planet terjauh terlalu dingin. Tapi tiga planet di orbit tengah kemungkinan memiliki suhu ideal untuk air dalam bentuk cari.

Kendati demikian, menurut makalah yang diterbitkan Nature Astronomy, tampak reproduksi mikroorganisme terjadi dua kali lebih cepat pada botol pertama (berisi udara biasa) dibanding botol lainnya.

Tidak mengherankan memang kalau mikroorganisme bisa bertahan hidup tanpa oksigen, karena memang terdapat banyak bakteri anaerob (tidak butuh oksigen untuk hidup) yang berada di Bumi.

Beberapa mikroorganisme dapat bertahan hidup di lingkungan paling ekstrem di planet ini, seperti di sekitar lubang hidrotermal laut dalam.

Para peneliti menjelaskan, jika mikroba dapat bertahan hidup di lingkungan hidrogen 100 persen, maka mereka dapat bertahan hidup di atmosfer yang paling mungkin ditemukan pada exoplanet berbatu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com