Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Mikroba yang Hentikan Penyebaran Malaria

Kompas.com - 06/05/2020, 08:02 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Covid-19 memang tengah menjadi pandemi global saat ini. Namun, banyak penyakit lain yang mewabah dan merajalela di berbagai belahan dunia sejak lama.

Malaria adalah salah satunya. Pada 2018, World Health Organization mengestimasi ada 228 juta kasus yang disebabkan oleh nyamuk penyebar malaria. Dari jumlah tersebut, angka mortalitasnya mencapai 405.000.

Namun studi terbaru menemukan cara yang efektif untuk menahan laju penyebaran penyakit tersebut. Cara itu selama ini tersembunyi pada tubuh nyamuk yang menjadi vektor malaria.

Baca juga: Hadapi Pandemi Corona, Pemerintah Juga Fokus ke Eliminasi Malaria 2030

Sekelompok peneliti menemukan sejenis mikroba di dalam tuuh nyamuk yang bernama Microsporidia MB. Mikroba ini memiliki kemampuan untuk menghentikan transmisi Plasmodium falciparum, protozoa parasit yang menyebabkan mayoritas kasus malaria.

Para peneliti percaya bahwa prevalensi Microsporidia MB pada populasi nyamuk bisa ditingkatkan. Hal ini merupakan cara yang baik untuk mencegah penyebaran penyakit tanpa merusak ekosistem.

Baca juga: Gejalanya Mirip, Begini Prosedur Diagnosis Malaria di Tengah Pandemi Corona

“Kami menemukan karakteristik dari mikrosporidia non-patogen dari sekelompok nyamuk Anopheles arabiensis di Kenya,” tutur peneliti seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (6/5/2020).

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.

Bukan cara baru

Ide untuk menghentikan transmisi penyakit lewat mikroba di dalam tubuh nyamuk bukanlah hal yang baru. Wolbachia, sebuah genus bakteri yang terdapat dalam populasi nyamuk, memiliki potensial luar biasa dalam menghentikan penyebaran virus dengue dan beberapa infeksi akibat nyamuk lainnya.

“Kami telah menggunakan simbiosis yang menghentikan transmisi penyakit, Wolbachia untuk mengontrol virus dengue,” tutur ahli mikrobiologi dari University of Glasgow, Steven Sinkins.

Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Nyamuk yang Kebal Virus Dengue

Penelitian tentang mikroba untuk melawan virus malaria memang baru mencapai tahap awal. Namun ketika peneliti menganalisis Anopheles arabiensis, nyamuk yang memiliki Microsporidia MB tidak membawa parasit malaria.

Bahkan ketika nyamuk tersebut meminum darah manusia yang terinfeksi malaria, nyamuk dengan mikroba Microsporidia MB memiliki infeksi yang rendah dan tidak memiliki tanda-tanda parasit malaria.

Baca juga: Studi Terbaru Buktikan Sup Rumahan Ampuh Lawan Malaria

Tim ilmuwan berharap, dengan adanya penelitian lanjutan, mereka dapat menambah jumlah Microsporidia MB pada populasi nyamuk dengan tujuan mengurangi penyebaran malaria.

“Studi lebih lanjut dibutuhkan untuk menemukan dengan tepat bagaimana Microsporidia MB bisa digunakan untuk mengontrol malaria. Fase berikutnya, kami akan menginvestigasi dinamisme Microsporidia MB pada populasi besar nyamuk,” tutur ahli mikrobiologi dari International Centre of Insect Physiology and Ecology.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com