Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejalanya Mirip, Begini Prosedur Diagnosis Malaria di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 26/04/2020, 18:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran Covid-19 di Indonesia saat ini telah menyebar ke wilayah endemis malaria. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap kedua penyakit yang gejalanya hampir serupa ini.

Wilayah endemis malaria adalah di bagian timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis, dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengatakan bahwa disebabkan masih berlangsungnya pandemi Covid-19, prosedur layanan pasien malaria juga diharuskan mengikuti protokol pencegahan Covid-19.

Baca juga: Studi Terbaru Buktikan Sup Rumahan Ampuh Lawan Malaria

Hal itu dilakukan karena penyakita malaria memiliki beberapa gejala yang mirip dengan Covid-19. Seperti demam, sakit kepala dan nyeri otot.

Prosedur layanan malaria sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19 juga menjaga agar tidak terjadi peningkatan kasus malaria pada saat pandemi, dan menghindari memperberat kondisi pasien malaria yang barangkali juga terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Siaga Parasit Malaria Kebal Obat di Asia Tenggara, Termasuk Indonesia?

"Penderita malaria dapat terinfeksi penyakit lainnya termasuk Covid-19," kata Nadia.

Prosedur pelayanan malaria di tengah pandemi

Dalam upaya perlindungan terhadap petugas layanan malaria dari penularan Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merangkum beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan dan pasien.

- Setiap petugas yang melakukan layanan malaria diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar protokol pencegahan Covid-19

- Masyarakat atau pasien harus tetap mengutamakan jaga jarak fisik minimal 1 meter

- Memakai masker

- Cuci tangan pakai sabun

- Hindari kerumunan lebih dari 5 orang

- Jangan lupa menggunakan kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk

Diagnostik malaria saat pandemi Covid-19

Selain memberikan protokol prosedur layanan pasien malaria, berikut diagnostik malaria saat pandemi Covid-19 dari Kemenkes:

1. Mencari tahu apakah pasien mempunyai riwayat: kontak dengan pasien konfirmasi Covid-19, perjalanan dan pernah atau tinggal di daerah endemis malaria, dan pemeriksaan laboratorium Covid-19

2. Pemeriksaan diagnostik malaria dilakukan dengan Rapid Diagnostic Tests (RDT)

3. Telah disiapkan RDT dan Obat Anti Malaria (OAM) di fasilitas layanan kesehatan

Baca juga: WHO Pilih 3 Negara Ini Dapatkan Vaksin Malaria Pertama di Dunia

Dikatakan Nadia, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, pemeriksaan diagnostik malaria dilakukan dengan tes cepat yaitu RDT dan pasien dapat segera diberikan pengobatan bila hasil pemeriksaan RDT positif.

Pembuatan sediaan darah tetap dilakukan untuk konfirmasi hasil RDT dan evaluasi pengobatan malaria.

Nadia dalam hal pengobatan ini juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa klorokuin bukan lagi digunakan untuk obat malaria melainkan khusus untuk Covid-19.

Baca juga: Klorokuin Bukan untuk Cegah Corona, Efek Sampingnya Sangat Berbahaya

"Ingat klorokuin yang digunakan saat pandemi Covid-19 bukan obat malaria lagi, sehingga bila sakit malaria minum obat anti malaria sesuai aturan," ujar dia.

Sementara itu, perencanaan kebutuhan logistik terutama RDT dan OAM disiapkan untuk mencukupi sampai2-3 bulan ke depan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Dalam mengoptimalisasi arahan ini, petugas Dinas Kesehatan provinsi serta kabupaten/kota wajib memantau dan mengantisipasi layanan malaria pada saat diberlakukan PSBB atau karantina wilayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com