Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2020, 17:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Studi baru menemukan, pasien kanker berisiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19 dibanding orang lain.

Hal ini terutama karena pasien kanker kerap berkunjung ke rumah sakit yang membuat mereka makin rentan terpapar virus corona baru SARS-CoV-2.

Para penulis studi yang menerbitkan temuan mereka di jurnal JAMA Oncology melihat catatan medis 1.524 pasien kanker yang dirawat di Departemen Radiasi dan Onkologi Medis di RS Zhongnan, di Universitas Wuhan, China antara 30 Desember 2019 sampai 17 Februari 2020.

Tim mencatat, banyak pasien kanker yang juga terinfeksi Covid-19 dan menemukan tiga di antaranya meninggal.

Baca juga: Terkait Corona, Ibu Hamil Diminta Tunda ke Faskes Jika Tak Genting

Rata-rata pasien yang terinfeksi berusia 66 tahun. Kurang dari setengahnya menjalani perawatan aktif untuk kanker mereka.

Data mengungkap, tingkat infeksi pasien kanker dengan Covid-19 adalah 0,79 persen. Angka ini lebih besar jika dibanding tingkat infeksi pada populasi umum warga Wuhan yang hanya 0,37 persen.

Dari angka tersebut, dengan kata lain pasien kanker berisiko dua kali lipat terinfeksi Covid-19 dibanding warga yang sehat.

Dilansir Newsweek, Rabu (25/3/2020), sebanyak 228 pasien yang ditinjau memiliki bentuk kanker yang dikenal sebagai karsinoma paru non-sel kecil (NSCLC).

Mereka yang berusia lebih dari 60 tahun diketahui lebih mungkin terinfeksi Covid-19 dibanding pasien yang berusia lebih muda.

Tim peneliti mengatakan, ke depannya diperlukan riset dengan sampel yang lebih besar untuk dapat menjelaskan hubungan Covid-19 dnegan NSCLC.

"Temuan kami menyiratkan bahwa masuk ke rumah sakit atau melakukan kunjungan rumah sakit berulang adalah faktor risiko potensial untuk terinfeksi SARS-CoV-2, penyebab Covid-19," kata para peneliti dalam laporannya.

Rekan penulis Dr. Melvin Chua, ilmuwan klinis di National Cancer Centre Singapore mengatakan bahwa penelitian ini menambah riset multicenter sebelumnya dari China yang menemukan pasien kanker memiliki risiko lebih tinggi terkena Covid-19.

Chua mengatakan, timnya ingin melihat apakah pengobatan kanker membuat pasien juga berisiko terpapar Covid-19, karena bagaimanapun terapi itu dapat menekan sistem kekebalan tubuh pasien.

"Kami menyadari bahwa kebanyakan pasien (kanker) berkunjung ke rumah sakit untuk melakukan perawatan rutin. Namun itu juga adalah faktor risiko bagi mereka untuk terpapar Covid-19," kata Chua.

"Kami percaya bahwa ini mendukung anjuran yang secara agresif meminta untuk mengurangi kunjungan ke rumah sakit bagi pasien kanker dan pasien yang berisiko lain," ungkapnya.

Baca juga: WHO: Pandemi Covid-19 Meningkat Pesat, Ini yang Harus Dilakukan

Ditanya bagaimana penelitian ini berkontribusi pada pemahaman kita tentang coronavirus, Chua berkata, ada implikasi klinis yang substansial ketika dunia berada di tengah-tengah pandemi ini.

"Pertama, ini akan membantu menginformasikan langkah-langkah pengendalian infeksi, dan juga memotivasi langkah-langkah agresif untuk menyesuaikan pengobatan pasien. Selanjutnya, kami ingin mengeksplorasi interaksi antara Covid-19 dan terapi anti-kanker, khususnya, terapi target molekul kecil dan imunoterapi (ada pemikiran bahwa pasien dengan terapi semacam itu mungkin memiliki COVID-19 yang lebih buruk)," katanya.

Chua menyimpulkan, "Akhirnya, ada masalah yang lebih besar untuk diatasi pada akhir pandemi ini, yang merupakan dampak dari wabah pada pasien kanker, karena beberapa pasien tidak dapat diobati atau pengobatan mereka terganggu karena lockdown".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com