Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari SARS-CoV-2 sampai Lockdown, Ini Istilah Populer tentang Covid-19

Kompas.com - 17/03/2020, 17:31 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Social Distancing

Sejak virus ini merebak di Indonesia, istilah social distancing menjadi populer.

Virus dapat dengan mudah menyebar di tempat-tempat padat. Jarak sosial atau social distancing diperlukan sebagai langkah untuk meningkatkan ruang fisik antara orang untuk memperlambat penyebaran virus.

Misalnya dengan upaya-upaya bekerja di rumah, menutup sekolah dan penundaan atau pembatalan pertemuan massal, seperti konser musik dan pertemuan lainnya.

Baca juga: Pandemi Virus Corona, Bagaimana Indonesia Bersikap Hadapi Covid-19?

Self quarantine

Self quarantine atau karantina mandiri adalah kunci untuk mencegah penyebaran virus. Bersamaan dengan social distancing, sering mencuci tangan dan penggunaan masker dapat menjadi upaya mencegah penyebaran virus semakin meluas.

Berbeda dengan isolasi, ini lebih mengacu pada upaya memisahkan orang sakit dari orang yang tidak sakit.

Sedangkan karantina mengacu pada pemisahan dan pembatasan ruang gerak orang yang terpapar virus untuk melihat apakah mereka menjadi sakit akibat virus corona ini.

Self quarantine, menurut CDC dilakukan selama 14 hari dan jika tidak menunjukkan sakit, maka ia tidak dianggap berisiko bagi orang lain.

ODP

Istilah ODP belakangan sangat populer saat disampaikan tentang perkembangan jumlah pasien terpapar atau terinfeksi virus corona.

ODP adalah Orang Dalam Pemantauan, yang belum menunjukkan gejala sakait seusai bepergian dari negara episentrum virus corona,

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto mengatakan ODP juga dapat terjadi pada mereka yang sempat melakukan kontak dengan orang yang diduga positif virus corona, sehingga harus dipantau.

Baca juga: 9 Pertanyaan Anak tentang Corona dan Bagaimana Menjawabnya

PDP

PDP adalah Pasien dalam Pengawasan merupakan orang yang menunjukkan gejala sakit dari Covid-19.

Di antaranya menunjukkan gejala seperti demam, batuk, pilek dan sesak napas. Pada pasien yang dinyatakan PDP, maka pengawasan betul-betul dilakukan dengan baik.

Suspect Corona

Orang yang diduga kuat terjangkit infeksi virus corona, akan menunjukkan gejala penyakit Covid-19.

Melansir SehatQ, orang yang disebut suspect corona diketahui pernah melakukan kontak dengan pasien yang positif terinfeksi virus corona.

Pada pasien tersebut akan dilakukan dua metode pemeriksaan. Di antaranya Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing, tujuannya untuk mengetahui status infeksi pada pasien tersebut, apakah posiif atau negatif virus corona.

Baca juga: Update Virus Corona 14 Maret: 72.572 Pasien di 149 Negara Sembuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com