Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2020, 09:53 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Dua pasien Covid-19 di Indonesia, yakni pasien 06 dan 14, sudah menunjukkan tanda-tanda kesembuhan.

Dua pasien positif virus corona (Covid-19) itu untuk sementara dinyatakan negatif dari virus SARS-CoV-2.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, dr. Achmad Yurianto dalam artikel sebelumnya menjelaskan, pasien pertama yang hasil tes laboratorium-nya negatif adalah pasien 06.

"Ada beberapa hal yang membahagiakan kita. Bahwa kasus 06, saat ini sudah masuk hari kelima pemeriksaan dan hasilnya (pemeriksaan laboratorium) sudah negatif," ujar Yuri dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Dua Pasien Positif Covid-19 yang Membawa Kabar Bahagia...

Pasien kedua yang menurut hasil laboratorium sementara negatif virus corona, yakni pasien 14. Pasien 14 merupakan seorang laki-laki berusia 50 tahun.

"Kemudian ini untuk pasien kasus 14. Saat ini sudah dirawat dua hari, masuk tiga hari sudah menjadi negatif," kata dia.

Meski demikian, diagnosis ini merupakan hasil laboratorium pertama.

Tim medis harus melakukan pemeriksaan laboratorium setidaknya sebanyak dua kali agar mendapatkan kepastian apakah para pasien itu sudah sembuh dari Covid-19 atau belum.

"Artinya (ada) pemeriksaan (untuk memastikan) hasil negatif yang kedua. Kita akan tunggu dua hari mendatang, jika negatif juga, kita akan mengeluarkan pasien itu dari rumah sakit," jelas Yuri.

Seiring dengan kabar menggembirakan itu, beberapa dari kita mungkin ada yang bertanya apakah pasien yang sudah pernah mengidap Covid-19 akan kebal dari virus SARS-CoV-2 atau dia bisa terinfeksi lagi?

Bisakah pasien Covid-19 yang sembuh terinfeksi lagi?

Pertanyaan itu sebetulnya tidak dapat dijawab dengan pasti.

Pasalnya, pada akhir Februari lalu, pemerintah Jepang melaporkan bahwa seorang wanita yang bekerja sebagai pemandu bus wisata berusia 40-an tahun telah terinfeksi virus corona untuk kedua kalinya.

Setelah dinyatakan sembuh dan negatif Covid-19 dari infeksi sebelumnya, sebulan kemudian dia dites lagi dan hasilnya positif.

Pasien itu merupakan warga Osaka di Jepang Barat. Dia pertama kali dites positif terkena virus corona pada akhir Januari, kemudian dipulangkan dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh.

Pada 26 Februari, dia merasa bagian tenggorokan dan dadanya sakit. Dia memeriksakan diri dan hasil laboratorium menunjukkan perempuan itu kembali positif Covid-19.

Selain Jepang, China juga pernah melaporkan kasus serupa pada awal Februari. Di mana pasien yang sudah dinyatakan sembuh kembali terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Tanggapan berbagai ahli

Menanggapi hal ini, Stanley Perlman yang seorang ahli coronavirus di University of Iowa mengingatkan kepada seluruh pemerintah untuk benar-benar memastikan apakah pasien benar-benar terinfeksi dua kali atau virus sebelumnya tidak benar-benar dibersihkan.

"Kasus terinfeksi dua kali menurut saya adalah hal menyedihkan. Kita semua berharap, orang yang sudah pernah terinfeksi akan memiliki kekebalan tubuh sehingga tidak dapat terinfeksi lagi, apalagi dalam hitungan dua sampai tiga minggu," kata Perlman dilansir Global News, Selasa (3/3/2020).

"Di sisi lain, kami berharap virus dapat sepenuhnya hilang sehingga tidak bisa lagi menginfeksi orang yang sama," imbuh dia.

Namun, Florian Krammer, seorang ahli virus di Fakultas Kedokteran Icahn, New York, yakin bahwa orang yang sudah pernah terinfeksi virus tidak akan bisa terinfeksi lagi dalam waktu singkat hanya hitungan minggu.

"Saya tidak mengatakan bahwa infeksi ulang tidak pernanh terjadi. Namun, infeksi ulang dalam waktu sesingkat itu (hitungan minggu) tidak mungkin terjadi," tegasnya seperti diberitakan New York Times.

Kammer mengatakan, infeksi virus yang paling ringan akan meninggalkan pasien yang pulih dan tubuh akan memberikan kekebalan jangka pendek terhadap virus.

Dia berpikir, orang-orang yang dinyatakan terinfeksi dua kali kemungkinan pasien itu memiliki tingkat infeksi virus yang rendah sehingga virus tidak terdeteksi dan hasil pengujian gagal mendeteksi.

Saat virus gagal dideteksi, hasil yang keluar akan menyatakan negatif.

Hal yang sama pun dikatakan Susan Kline, seornag dokter penyakit menular. Dia mengatakan, wabah Covid-19 baru berlangsung dalam 2,5 bulan. Ini waktu yang sangat singkat untuk virus menginfeksi orang yang sama sampai dua kali.

Kline mencurigai kasus Covid-19 yang dilaporkan menginfeksi dua kali, pada kenyataannya adalah kelanjutan dari infeksi asli.

Dalam kasus virus corona jenis lain, Kline mengatakan, pasien yang terinfeksi cenderung mengembangkan kekebalan tubuh setelah sakit.

"Tubuh memproduksi antibodi untuk melindungi diri dari paparan virus berikutnya," kata Kline.

Dia menambahkan, kekebalan tubuh ini tidak bertahan selamanya, dan belum diketahui dapat bertahan berapa lama.

Namun Perlman mengatakan, sebuah studi tentang Middle East Respiratory Syndrome (MERS), para peneliti menemukan bahwa antibodi hanya bertahan dalam waktu enam bulan.

Baca juga: Langkah 14 Hari Karantina Virus Corona Sudah Tepat, Ini Penjelasannya

Syarat pasien dinyatakan sembuh

Bruce Ribner, seorang profesor di Sekolah Kedokteran Universitas Emory mengatakan kepada Washington Post bahwa ada dua jenis pengertian sembuh untuk pasiena dengan penyakit menular.

Ribner mengatakan, seorang pasien telah "sembuh secara klinis" ketika mereka merasa lebih baik dan tidak lagi menunjukkan gejala.

"Sementara patogen hilang mengacu saat dokter menentukan virus tidak lagi ada di tubuh pasien, dan pasien tidak dapat lagi menularkan penyakit," katanya.

Namun berkaitan dengan Covid-19, Ribner mengatakan hingga saat ini belum ada "pegangan" terkait bagaimana menentukan patogen dalam tubuh pasien telah sembuh.

Virus SARS-CoV-2 yang pertama kali terdeteksi di provinsi Hubei China pada akhir Desember, terus menyebar ke seluruh dunia.

Hingga Rabu (11/3/2020), Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 119.000 orang di 119 negara dan telah menewaskan lebih dari 4.200 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com