Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja yang Harus Diketahui Ibu Hamil Soal Virus Corona?

Kompas.com - 04/03/2020, 10:12 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Statistik WHO dan penelitian Zhang terkait Covid-19 menawarkan optimisme untuk ibu hamil. Namun para ahli berharap akan ada data dari jumlah sampel lebih besar untuk membuktikan kesimpulan yang telah didapat.

"Jumlah kasus ibu hamil terinfeksi Covid-19 akan sangat penting untuk mengumpulkan informasi tentang kondisi kehamilan," kata Dr Denise Jamieson, ketua ginekologi dan kebidanan di Emory University.

Jamieson adalah satu dari tiga ahli yang menyusun pedoman American College of Obstetricians and Gynecologists untuk merawat perempuan hamil yang terinfeksi virus corona.

Salah satu pedoman yang dilakukan rumah sakit di AS adalah memeriksa kondisi ibu hamil sebelum berkonsultasi, sehingga saat ditemukan ada gejala tertentu ibu hamil dapat menunggu di ruang terpisah dengan pasien lain.

Jamieson tergabung dalam Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) ketika wabah H1N1 pada 2009 melanda AS.

Jamieson menceritakan, saat itu CDC merekomendasikan agar ibu dipisahkan dengan bayi setelah melahirkan agar tidak tertular.

Selain itu, CDC juga meminta kepada ibu yang terinfeksi H1N1 untuk membuang ASI mereka sampai terbebas dari penyakit.

Untuk wabah Covid-19 saat ini, Jamieson merasa tindakan serupa perlu dilakukan.

Para ibu yang terinfeksi dalam studi yang dilakukan Zhang, dipisahkan dengan bayi mereka.

Kesembilan ibu melahirkan melalui operasi caesar untuk meminimalkan paparan virus pada bayi baru lahir.

Zhang dan timnya kemudia menguji darah di tali pusat, usap tenggorokan dari bayi, ASI, dan cairan ketuban.

"Kami tidak menemukan adanya virus (SARS-CoV-2 penyebab Covid-19)," kata Zhang.

Dalam laporan lain tentang bayi yang terinfeksi, termasuk penelitian terhadap 10 bayi yang baru lahir dengan komplikasi serius, bayi tersebut diuji beberapa jam setelah mereka lahir atau mungkin telah melakukan kontak langsung dengan ibu yang terinfeksi karena perempuan tersebut tidak didiagnosis sebelum melahirkan.

Baca juga: Anjing di Hong Kong Terinfeksi Virus Corona Lemah, Begini Analisisnya

"Jika kita memiliki isolasi yang tepat dan protokol yang ketat, pasti ada peluang untuk memiliki bayi sehat," katanya.

Zhang dengan hati-hati menekankan bahwa studinya menawarkan "kabar baik" hanya untuk wanita di akhir kehamilan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com