Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 26/01/2023, 10:10 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Hasil tersebut membuat para peneliti berharap temuannya ini dapat membantu menyelamatkan populasi gajah di alam liar. Terutama untuk mengatasi konflik gajah-manusia di Sri Lanka, Nepal, Thailand, dan India.

Di Afrika, sebuah kelompok konservasionis bernama Save the Elephants yang dikepalai King membangun pagar kawat dan sarang lebah untuk lahan seluas satu hektar.

Dengan cara ini mereka dapat melindungi gajah sekaligus memberikan sumber penghasilan baru untuk para petani, yaitu panen madu dua kali dalam setahun.

Pagar sarang lebah ini juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai penghalang psikologis bagi para petani.

Pagar ini membuat para petani berpikir dua kali sebelum menebang pohon atau membakar hutan untuk lahan pertanian.

Awalnya, King kesulitan meyakinkan para petani untuk melakukan "ide gila" pagar sarang lebah ini.

"Ketika saya pertama kali memulai, saya harus benar-benar meyakinkan orang untuk mencobanya," kata King dikutip dari New York Times, Jumat (26/01/2018).

"Mereka pikir saya benar-benar gila. Lalu mereka berpikir, yah, dia memberi kita sarang lebah gratis, jadi terserah. Sekarang orang mengantri untuk melakukannya," sambungnya.

Selain menemukan cara ini, King juga belajar bahwa sarang lebah berayun membuat lebah keluar dari sarang. Hal ini membuat gajah lebih takut lagi.

Baca juga: Mungkinkah Gajah Takut Tikus? Ini Kata Ahli

Gajah Hewan Pintar

Gajah merupakan hewan yang sangat pintar, saat tidak di sengat lebah maka mereka akan menyadari bahwa dengung yang didengar bukanlah ancaman nyata, kata King.

Ini ditemukan saat para peneliti memainkan rekaman suara dengungan lebah saja, tanpa benar-benar ada sengatan.

Meski begitu, King juga menyadari bahwa rasa takut pada lebah ini tak akan cukup untuk mengusir gajah. Apalagi jika ladang dipenuhi dengan hasil panen.

Pandangan serupa juga diungkapkan oleh Steeve Ngama, kandidat doktoral di Universitas de Liege, Belgia.

Ngama berpendapat bahwa sarang lebah adalah ide yang bagus tapi bagaimanapun gajah akan bisa mengakalinya dan mencari solusi.

"Jika gajah memiliki taruhan, misalnya dengan mengakses buah berlimpah atau hasil panen, mereka akan menghabiskan waktu untuk belajar mengatasi metode ini," ungkapnya.

"Pembelajaran mereka sebagaian besar akan berhasil, apalagi saat hasilnya setara dengan risiko yang dihadapi," imbuhnya.

kemudian menjadikan ini sebuah cara untuk mengatasi konflik manusia dan gajah. Para peneliti menyarankan para petani untuk membuat jalur pagar dengan merangkai sarang lebah setiap 20 meter.

Hasilnya, 80 persen gajah tidak mendekati lahan pertanian. Ini tentu saja membantu para gajah terbunuh dari konfliknya dengan manusia.

Baca juga: Belalai Gajah Punya Kulit Berkerut, Apa Fungsinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com