Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Air Mata Mengandung Zat yang Meredakan Agresi, Apa Artinya?

KOMPAS.com - Air mata manusia ternyata mengandung zat yang dapat meredam agresi. Agresi yang dimaksud adalah perasaan marah atau tindakan kasar akibat kekecewaan yang diarahkan ke orang atau benda.

Hasil tersebut disimpulkan peneliti setelah mereka melakukan serangkaian studi pada air mata.

Dalam studinya itu, peneliti menemukan menghirup air mata wanita dapat mengurangi agresi pria hingga lebih dari 40 persen dan mendorong perubahan pada otak.

Meski begitu para ilmuwan di balik penelitian tersebut berpendapat bahwa semua air mata manusia memiliki efek yang sama.

"Pengurangan agresi itu sangat mengesankan bagi kami, dan siapa pun yang menangis sebenarnya menurunkan agresi," kata Noam Sobel, profesor neurobiologi di Weizmann Institute of Science di Israel.

Fungsi menangis

Charles Darwin sempat mengungkapkan kebingungannya tentang pentingnya menangis.

Ia menulis dalam The Expression of Emotions in Man and Animals pada tahun 1872 yang mengatakan bahwa menangis tidak ada gunanya.

Namun 150 tahun setelahnya, peneliti mengusulkan berbagai fungsi menangis, mulai dari memberi sinyal kerentanan dan ketidakberdayaan hingga menghilangkan bakteri dari mata.

Dan seperti dikutip dari Guardian, Jumat (22/12/2023) penelitian terbaru pun kini berhasil menemukan wawasan teranyar mengenai air mata.

Untuk kebutuhan studi, peneliti mengumpulkan air mata dari para wanita yang menonton film sedih.

Sebenarnya para peneliti tidak secara khusus mencari donor air mata wanita, tetapi hampir semua yang mengajukan diri adalah wanita.

Enam di antaranya dipilih karena mereka menghasilkan air mata dalam jumlah yang banyak.

Eksperimen lalu melibatkan 31 pria yang akan mengendus cairan garam dan air mata wnaita.

Pria-pria itu kemudian mengambil bagian dalam permainan komputer yang digunakan dalam psikologi untuk memprovokasi perilaku agresif dengan mengurangi poin pemain secara tidak adil.

Peneliti menemukan perilaku agresif 43,7 persen lebih rendah ketika pria mencium air mata perempuan.

Tes lebih lanjut pada pemindai otak mengungkapkan bahwa mengendus air mata memiliki konektivitas yang lebih fungsional antar wilayah yang menangani aroma dan agresi.

Aktivitas di jaringan otak untuk melakukan agresi lebih rendah.

"Bahan kimia ini tampaknya mengatur respons otak terhadap agresi," kata Sobel.

Dalam uji laboratorium, tim peneliti dari Duke University menemukan pula bahwa ada empat jenis reseptor pada neuron penginderaan bau diaktifkan oleh air mata manusia, menunjukkan bahwa mereka mungkin merespons zat peredam agresi.

Melindungi bayi

Lebih lanjut, dalam studi ini peneliti juga berspekulasi bahwa komposisi air mata mungkin telah berevolusi untuk melindungi bayi yang rentan.

"Kemampuan berkomunikasi mereka sangat terbatas dan mereka juga tidak berdaya sehingga bayi punya kepentingan dalam mengurangi agresi," ungkap Sobel lagi.

Ad Vingerhoets, seorang profesor emeritus emosi dan kesejahteraan di Universitas Tilburg, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan masuk akal jika air mata menghambat agresi karena ini mungkin bisa membantu mereka untuk bertahan hidup.

“Konteks sosial dari menangis sangatlah rumit, dan saya menduga pengurangan agresi hanyalah salah satu dari banyak fungsi potensial dari air mata,” papar Vingerhoets.

Peneliti pun berharap supaya dapat mengidentifikasi bahan aktif yang terdapat dalam air mata. Jika itu bisa dilakukan hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kecenderungan agresifitas.

Studi dipublikasikan di Plos Biology.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/12/24/123300823/air-mata-mengandung-zat-yang-meredakan-agresi-apa-artinya-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke