Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Hanya Temukan 1 Persen Bahan Kimia di Alam Semesta

KOMPAS.com - Alam semesta dipenuhi dengan miliaran bahan kimia. Namun, para ilmuwan baru mengidentifikasi 1persen di antaranya.

Ilmuwan yakin bahwa senyawa kimia yang belum ditemukan dapat membantu menghilangkan gas rumah kaca atau memicu terobosan medis, seperti yang dilakukan penisilin.

Meski demikian, bukan berat bahwa ilmuwan tidak lagi penasaran dan menghentikan pencarian bahan kimia yang baru.

Sejak ahli kimia asal Rusia, Dmitri Mendeleev, menemukan tabel periodik unsur pada tahun 1869, para ilmuwan telah menemukan bahan kimia yang membantu mendefinisikan dunia modern.

Namun, untuk memahami keseluruhan ilmu kimia, perlu juga memahami senyawa kimia. Beberapa senyawa terbentuk secara alami, seperti air yang terbuat dari hidrogen dan oksigen.

Unsur tersusun dari satu jenis atom dan atom tersusun dari partikel yang lebih kecil lagi, termasuk elektron dan proton. Semua senyawa kimia terbuat dari dua atom atau lebih.

Meskipun mungkin masih ada elemen yang belum ditemukan, kecil kemungkinannya untuk menemukan senyawa itu.

Lantas, berapa banyak senyawa kimia yang dapat dibuat dengan 118 jenis elemen yang dikenal saat ini?

Kita bisa mulai dengan membuat semua senyawa dua atom. Ada banyak di antaranya, seperti N2 (nitrogen) dan O2 (oksigen) yang bersama-sama membentuk 99 persen udara.

Mungkin diperlukan waktu sekitar satu tahun bagi seorang ahli kimia untuk membuat satu senyawa dan secara teori terdapat 6.903 senyawa dua atom.

Kemudian, ada sekitar 1,6 juta senyawa tiga atom seperti H?0 (air) dan C0? (karbon dioksida). Untuk senyawa dengan empat dan lima atom, diperlukan semua orang di Bumi untuk membuat masing-masing tiga senyawa.

Akan tetapi, ini adalah penyederhanaan. Hal-hal seperti struktur suatu senyawa dan kestabilannya dapat membuatnya menjadi lebih kompleks dan sulit dibuat.

Senyawa kimia terbesar yang pernah dibuat sejauh ini dibuat pada tahun 2009 dan memiliki hampir 3 juta atom.

Belum diketahui secara pasti apa fungsinya, tetapi senyawa serupa digunakan untuk melindungi obat kanker di dalam tubuh hingga obat tersebut sampai ke tempat yang tepat.

Bagaimana cara para ilmuwan mencari senyawa baru?

Sering kali, ilmuwan mencari senyawa yang berkaitan dengan senyawa yang sudah diketahui sebelumnya.

Ada dua cara utama untuk melakukan ini. Salah satunya adalah dengan mengambil senyawa yang diketahui dan mengubahnya sedikit, dengan menambahkan, menghapus, atau menukar beberapa atom.

Cara lainnya adalah dengan mengambil reaksi kimia yang diketahui dan menggunakan bahan awal baru.

Namun, bagaimana cara ilmuwan mencari bahan kimia yang benar-benar baru dan belum diketahui?

Salah satu cara ahli kimia mempelajari senyawa baru adalah dengan melihat alam. Penisilin ditemukan dengan cara ini pada tahun 1928, ketika Alexander Fleming mengamati bahwa jamur di cawan petri miliknya mencegah pertumbuhan bakteri.

Lebih dari satu dekade kemudian, pada tahun 1939, Howard Florey menemukan cara menanam penisilin dalam jumlah yang bermanfaat, dan masih menggunakan jamur.

Namun, butuh waktu lebih lama lagi hingga pada tahun 1945, Dorothy Crowfoot Hodgkin dapat mengidentifikasi struktur kimia penisilin.

Hal ini penting dilakukan karena bagian dari struktur penisilin mengandung atom yang tersusun dalam bentuk persegi, yang merupakan susunan kimia yang tidak biasa yang hanya sedikit ahli kimia yang dapat menebaknya.

Memahami struktur penisilin berarti mengetahui seperti apa bentuknya dan dapat mencari senyawa kimia yang mirip dengannya.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/10/19/140000323/ilmuwan-hanya-temukan-1-persen-bahan-kimia-di-alam-semesta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke