Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Saja Makanan yang Dimakan Orang di Zaman Perunggu?

KOMPAS.com - Para arkeolog menemukan makanan yang dimakan oleh orang-orang yang hidup di Zaman Perunggu.

Kesimpulan tentang makanan orang Zaman Perunggu itu diperoleh dari analisis terhadap alat-alat kuno yang digunakan mereka, berdasarkan catatan tertulis dan petunjuk yang ditemukan.

Selama ini, saat mempelajari catatan kuno dan analisis pada alat-alat kuno, sangat jarang menyoroti tentang apa yang dimakan dan bagaimana orang-orang di masa lalu menyiapkan makanan.

Kini sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal iScience, 18 Agustus lalu berhasil menemukan apa saja yang dimakan oleh orang di Zaman Perunggu.

Makanan orang Zaman Perunggu

Dikutip dari Phys, Minggu (20/8/2023) studi tersebut menganalisis residu protein dari kuali masak kuno.

Peneliti kemudian menemukan, orang Kaukasus memakan rusa, domba, kambing, dan anggota keluarga sapi selama periode Maykop (3700-2900 SM).

"Sungguh menarik untuk mengetahui (makanan) apa yang dibuat orang (Zaman Perunggu) di kuali," kata Shevan Wilkin dari University of Zurich.

"Ini adalah bukti pertama yang kami miliki tentang protein yang diawetkan untuk pesta. ini adalah kuali besar sehingga jelas mereka membuat makanan besar, tidak hanya untuk keluarga individu," papar Wilkin lagi.

Para ilmuwan telah mengetahui bahwa lemak yang diawetkan dalam tembikar kuno dan protein dari kalkulus gigi—deposit plak mineral keras pada gigi—mengandung jejak protein yang dikonsumsi manusia purba selama hidup mereka.

Sekarang, penelitian ini menggabungkan analisis protein dengan arkeologi untuk mengeksplorasi detail spesifik tentang makanan yang dimasak di wadah tersebut.

Banyak paduan logam memiliki sifat antimikroba, itulah sebabnya protein diawetkan dengan sangat baik di kuali.

Mikroba dalam kotoran yang biasanya mendegradasi protein pada permukaan seperti keramik dan batu tertahan pada paduan logam.

"Kami telah menetapkan bahwa orang (Zaman Perunggu) pada saat itu kemungkinan besar minum bir pekat, tetapi kami tidak tahu apa yang termasuk dalam menu utama (makanan)," kata Viktor Trifonov dari Institut Sejarah Budaya Material.

Analisis pun menemukan kuali digunakan untuk memasak jaringan rusa atau sapi (sapi, yak, atau kerbau).

Temuan ini didapatkan setelah peneliti mengumpulkan delapan sampel residu dari tujuh kuali yang ditemukan di situs pemakaman di wilayah Kaukasus.

Wilayah ini berada di antara Laut Kaspia dan Laut Hitam yang terbentang dari Rusia Barat Daya hingga Turki dan mencakup negara-negara saat ini Georgia, Azerbaijan, dan Armenia.

Menyiapkan produk susu

Selain untuk memasak makanan, peneliti juga menemukan protein susu dari domba atau kambing. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuali digunakan untuk menyiapkan produk susu.

Lebih lanjut penanggalan radiokarbon memungkinkan para peneliti secara khususu menunjukkan kuali digunakan antara 3520-3350 SM.

Ini artinya kuali sudah berusia lebih dari 3000 tahun, lebih tua daripada kuali mana pun yang telah dianalisis sebelumnya.

Meskipun kuali menunjukkan tanda-tanda aus karena penggunaan, kuali juga menunjukkan tanda-tanda adanya perbaikan yang ekstensif. Ini memperlihatkan bahwa benda itu berharga.

Kedepannya, peneliti ingin mengeksplorasi kesamaan dan perbedaan residu dari jenis kuali yang lebih luas.

"Kami ingin mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang apa yang dilakukan orang-orang di padang rumput kuno dan bagaimana persiapan makanan dari satu daerah ke daerah yang lain," papar Wilkin.

Masakan merupakan bagian penting dari budaya sehingga studi seperti ini dapat membantu memahami hubungan budaya berbagai daerah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini telah menunjukkan bahwa ada potensi besar untuk pendekatan baru ini.

"Jika protein diawetkan di wadah ini, ada kemungkinan besar protein diawetkan di berbagai artefak logam prasejarah lainnya," tambah Wilkin.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/08/21/093000823/apa-saja-makanan-yang-dimakan-orang-di-zaman-perunggu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke