Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seperti Apa Simulasi Tinggal di Mars Selama Setahun?

KOMPAS.com - Planet Mars menjadi tujuan jangka panjang manusia mengeksplorasi luar angkasa, termasuk membangun koloni di sana.

Untuk tinggal di Mars, planet yang diketahui memiliki lingkungan ekstrem ini tentu menjadi tantangan yang harus dihadapi koloni di masa depan. 

Selain itu, untuk mencapai Planet Meral ini juga tidak mudah, bukan hanya karena jarak tempuhnya melainkan juga kondisi Mars yang jauh berbeda dengan Bumi.

Itu mengapa berbagai persiapan perlu dilakukan, bahkan mulai dari jauh-jauh hari sebelum misi berawak diluncurkan ke sana, salah satunya, bagaimana membayangkan untuk dapat tinggal di sana. 

Kini, berita terbaru empat sukarelawan akan menjalan Misi Crew Health and Performance Exploration Analog (CHAPEA), yang merupakan misi NASA pertama dari tiga yang direncanakan untuk simulasi tinggal di permukaan Planet Mars.

Empat relawan tersebut akan dikurung di dalam simulasi tinggal di habitat Mars.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, mereka baru akan keluar dari percobaan tahun depan.

Tantangan di simulasi Mars

Dikutip dari IFL Science, Rabu (28/6/2023) relawan yang terdiri ahli mikrobiologi dan dokter akan mengambil peran astronot sebagai insinyur penerbangan, petugas medis, petugas sains, dan komandan, selama mereka tinggal di simulasi habitat bernama Mars Dune Alpha.

Tempat yang dicetak 3 dimensi itu memiliki luas 158 meter persegi,

Selain tekanan psikologis karena jauh dari orang yang dicintai selama setahun, relawan akan menghadapi tantangan yang ditetapkan oleh peneliti yang mengawasi mereka.

CHAPEA akan menampilkan simulasi kondisi yang akan dihadapi awak misi Mars, termasuk sumber daya yang terbatas dan penundaan komunikasi yang berlangsung antara 5 dan 20 menit.

Para relawan juga akan menghadapi kegagalan peralatan simulasi dan "penekan lingkungan" lainnya.

Para kru akan melakukan kegiatan seperti simulasi jalan-jalan di luar habitat di Mars, dan penelitian ilmiah lainnya.

“Simulasi di Bumi akan membantu kita memahami dan melawan tantangan fisik dan mental yang akan dihadapi astronot sebelum mereka pergi,” kata Grace Douglas, ilmuwan utama untuk upaya penelitian Teknologi Pangan Lanjutan NASA di Johnson Space Center NASA di Houston.

Sementara itu, tantangan lain yang akan dihadapi, relawan bakal menghadapi masalah nyata karena tidak memiliki cukup makanan dan pasokan oksigen menjadi rendah.

Upaya sebelumnya sebenarnya telah dilakukan untuk mensimulasikan kehidupan jangan panjang di planet lalin dengan hasil yang beragam.

Contohnya saja simulasi yang dijalankan oleh Scientific International Research in Unique Terrestrial Station (Project SIRIUS) dan Mars-500.

Dalam misi simulasi tersebut relawan mulai hidup lebih mandiri karena penundaan komunikasi meningkat.

Meski positif dalam arti bahwa setiap kru perlu melakukan tugas sendirian, ada kekakhawatiran kemungkinan terputusnya hubungan antara astronot di Mars dan kendali misi di Bumi.

Hal tersebut menurut Dmitry Shved dari AkademiImu Pengetahuan Rusia dan Institut Penerbangan Moskow akan menghambat kemampuan kontrol misi dalam memberikan dukungan.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/06/28/183000423/seperti-apa-simulasi-tinggal-di-mars-selama-setahun-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke