Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana dan Siapa Penemu Ilmu Biologi?

KOMPAS.com - Biologi adalah salah satu ilmu yang dipakai dalam berbagai hal, mulai dari pendidikan, hingga dunia medis atau kedokteran. Namun, bagaimana dan siapa penemu ilmu biologi ini?

Biologi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu “bios” yang berarti kehidupan dan “logos” yang berarti ilmu, sehingga dapat diartikan sebagai ilmu tentang kehidupan dan organisme hidup.

Meskipun tidak diketahui kapan studi tentang makhluk hidup termasuk hewan, tumbuhan, dan mikroba ini berasal, manusia purba disebut sudah memiliki beberapa pengetahuan tentang kehidupan sekitarnya.

Sebab, menurut catatan arkeologi, sebelum perkembangan peradaban manusia telah menjinakkan hampir semua hewan yang ada, serta mengembangkan sistem pertanian yang cukup stabil dan efisien untuk memenuhi kebutuhan.

Lantas, siapa penemu biologi yang menjadi ilmu tentang kehidupan ini?

Untuk menjawabnya, penemuan yang mengubah dunia membahas lebih dalam seputar sejarah biologi.

Dalam sejarahnya, ilmu biologi muncul dari tradisi kedokteran dan sejarah alam muncul kembali melalui dunia kedokteran Mesir kuno, maupun karya-karya dari Aristoteles serta Galen pada era Yunani-Romawi kuno.

Perjalanan penemuan biologi pun sangat panjang, bahkan telah dimulai sejak berabad-abad yang lalu karena dilakukan oleh banyak ahli di seluruh dunia.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Rabu (20/7/2022) sebagian besar sejarah biologi yang tercatat paling awal berasal dari relief Asyur, serta Babilonia yang menunjukkan tanaman budidaya dan dari ukiran yang menggambarkan kedokteran hewan.

Ilustrasi pada segel tertentu mengungkapkan bahwa orang Babilonia telah mengetahui kurma berkembang biak secara seksual, dan serbuk sari dapat diambil untuk membuahi tanaman.

Sumber informasi lain mengenai sejauh mana pengetahuan biologis dari orang-orang ini adalah penemuan beberapa papirus yang berkaitan dengan ilmu medis, diyakini berasal dari tahun 1600 Sebelum Masehi.

Papirus tersebut berisi deskripsi anatomi, menunjukkan pentingnya jantung pada makhluk hidup.

Pengetahuan biologi orang Mesir, China, dan India

Papirus dan artefak yang ditemukan di makam ataupun piramida menunjukkan bahwa orang Mesir juga memiliki pengetahuan medis yang cukup besar.

Pengetahuan biologi masyarakat Mesir Kuno bisa diamati pada bagaimana mumi diawetkan dengan baik. Ini memperlihatkan orang-orang Mesir memiliki pemahaman menyeluruh tentang sifat pengawet dari tumbuh-tumbuhan yang diperlukan untuk pembalseman.

Kalung tanaman maupun relief dari berbagai sumber juga mengungkapkan orang Mesir kuno sangat menyadari nilai obat dari tanaman tertentu.

Sedangkan di Tiongkok kuno diceritakan bahwa tiga kaisar mitos, yakni Fu Xi, Shennong, dan Huangdi, yang masa pemerintahannya diperkirakan berlangsung dari abad ke-29 hingga ke-27 Sebelum Masehi, dikatakan memiliki pengetahuan medis.

Menurut legenda, Shennong menggambarkan kekuatan terapeutik dari banyak tanaman obat dan termasuk deskripsi banyak tanaman pangan penting, seperti kedelai.

Namun, catatan tertulis paling awal tentang pengobatan di Tiongkok adalah Huangdi Neijing (Pengobatan Penyakit Dalam Klasik Kaisar Kuning), yang berasal dari abad ke-3 Sebelum Masehi.

Selain kedokteran, orang China kuno juga telah memiliki pengetahuan tentang bidang ilmu biologi lainnya.

Misalnya, mereka tidak hanya menggunakan ulat sutera Bombyx mori untuk memproduksi sutera agar diperdagangkan, tetapi memahami prinsip pengendalian hayati, dengan menggunakan satu jenis serangga, seekor semut entomophagous (pemakan serangga), guna memusnahkan serangga yang menggerogoti pohon.

Kemungkinan, ilmuwan biologi kuno terakhir yang tercatat adalah Galen dari Pergamus, seorang dokter Yunani yang berpraktik di Roma pada pertengahan abad ke-2 Masehi.

Tahun-tahun awalnya dihabiskan sebagai ahli bedah di arena gladiator, yang memberinya kesempatan untuk mengamati detail anatomi manusia.

Akan tetapi, pada saat itu di Roma dianggap tidak tepat untuk membedah tubuh manusia, yang menyebabkan studi tentang anatomi manusia tidak mungkin dilakukan.

Jadi, meski penelitian Galen tentang hewan sangat menyeluruh, pengetahuannya tentang anatomi manusia salah. Lantaran karyanya luas dan ditulis dengan jelas, hasil penelitian Galen mendominasi ilmu kedokteran selama berabad-abad.

Sejarah biologi di Arab dan Eropa abad pertengahan

Setelah Galen, tidak ada penyelidikan biologis yang signifikan selama berabad-abad.

Selama hampir 1.000 tahun sains terbengkalai di Eropa, orang-orang Arab yang pada abad ke-9 memperluas lingkupnya hingga ke Spanyol, menjadi ahli sains dan mendominasi ilmu biologi, seperti halnya disiplin ilmu lainnya.

Pada saat yang sama, sebagai hasil dari kebangkitan pembelajaran di China, penemuan-penemuan teknis baru mengalir dari wilayah tersebut ke Barat.

Orang China kemudian menemukan cara membuat kertas dan mencetaknya, dua pencapaian yang memiliki efek tak ternilai dalam pengetahuan.

Kemajuan penting lainnya terjadi pada masa itu adalah pengenalan angka Arab serta penyebarannya ke Eropa dari India. Dari mulai abad ke-3 hingga ke-11, biologi pada dasarnya adalah ilmu Arab.

Meskipun para cendekiawan Arab sendiri bukanlah inovator hebat, mereka menemukan karya-karya Aristoteles dan Galen lalu menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab, mempelajarinya, dan menulis komentar tentangnya.

Perkembangan ilmu botani dan zoologi

Selanjutnya, di abad ke-12 pertumbuhan biologi bersifat sporadis. Namun demikian, selama waktu itulah botani dikembangkan dari studi tanaman dengan sifat penyembuhan; demikian pula dari kedokteran hewan dan kesenangan berburu.

Walaupun ilmu pengetahuan Arab berkembang dengan baik selama periode tersebut dan jauh lebih maju dari budaya Latin, Bizantium, dan China mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran.

Di sisi lain, pembelajaran bahasa Latin meningkat pesat oleh sarjana asal Jerman bernama Albertus Magnus.

Dia menggambarkan dengan sangat akurat anatomi daun dan venasi dari tanaman yang sudah dipelajari. Magnus secara khusus tertarik pada reproduksi tumbuhan dan membahas secara rinci seksualitas tumbuhan serta hewan.

Selama Renaisans Eropa dan periode modern awal, pemikiran biologi mengalami revolusi di Eropa dengan minat baru dalam empirisme dan penemuan banyak buku terkait organisme.

Andreas Vesalius, ahli anatomi dari bangsa Flemish bersama dokter William Harvey menggunakan eksperimen dan pengamatan yang cermat dalam fisiologi.

Naturalis seperti Carolus Linnaeus dan Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon mulai mengklasifikasikan keanekaragaman kehidupan, dan catatan fosil, serta perkembangan dan tingkah laku organisme.

Di abad ke-17, mikroskop mulai berkembang di mana para ilmuwan menemukan dunia yang sampai sekarang tak terlihat yang memiliki efek luas pada biologi.

Setelah pertengahan abad ke-19 ahli kimia dan mikrobiologi Perancis Louis Pasteur, menunjukkan kemampuan mereplikasi diri mikroorganisme.

Ekspedisi biologis menambah pengetahuan tentang bentuk tumbuhan dan hewan yang berkembang dan mengarah pada perkembangan teori evolusi abad ke-19.

Abad ke-19 adalah salah satu kemajuan besar dalam biologi, karena selain perumusan teori evolusi, teori sel mulai terbentuk, pondasi embriologi modern diletakkan, dan hukum hereditas ditemukan.

Lalu, ilmu biologi makin berkembang dengan ditemukannya anatomi tumbuhan, penemuan awal sel, pengembangan taksonomi, pengembangan teori tentang sel, munculnya teori evolusi, dan sebagainya.

Pada awal abad ke-20, penemuan ulang karya Gregor Johann Mende, seorang ahli botani dan biarawan berkebangsaan Austria menyebabkan pesatnya perkembangan genetika oleh Thomas Hunt Morgan.

Disiplin ilmu yang berkembang pesat, terutama setelah ilmuwan biologi molekul Amerika Serikat James Dewey Watson, serta Francis Harry Compton Crick, seorang ahli biologi Inggris mengusulkan struktur DNA.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/21/080300423/bagaimana-dan-siapa-penemu-ilmu-biologi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke