Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Daur Biogeokimia, Penjelasan Lengkap Setiap Daurnya

KOMPAS.com - Daur biogeokimia adalah daur unsur-unsur yang mengalir dari komponen abiotik ke komponen biotik, kemudian kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus ini diberi nama biogeokimia karena melibatkan organisme dan reaksi kimia di dalam lingkungan abiotik.

Daur biogeokimia terjadi untuk mengembalikan semua unsur yang sudah terpakai agar kelangsungan hidup tetap terjaga, baik dari komponen biotik maupun komponen abiotik.

Daur atau siklus biogeokimia terdiri dari daur karbon, nitrogen, oksigen, belerang, dan fosfor. Daur biogeokimia yang tidak dijumpai dalam bentuk gas adalah daur fosfor. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing siklus.

Daur fosfor

Daur fosfor adalah siklus yang lebih sederhana dibandingkan dengan siklus lainnya. Walaupun sederhana, siklus ini penting karena fosfor berfungsi untuk membawa energi dalam bentuk ATP (adenosin triphosphat).

Unsur fosfor hanya ditemukan dalam bentuk padat atau endapan dan tidak ditemukan dalam bentuk gas. Unsur fosfor paling banyak ditemukan di dalam batuan beku dan bahan induk tanah.

Daur nitrogen

Siklus nitrogen termasuk salah satu daur yang paling rumit. Namun, secara singkat, prosesnya bisa dijelaskan dalam tahapan berikut ini:

  1. Fiksasi: proses pengikatan nitrogen dari atmosfer oleh bakteri Azotobacter dan Rhizobium.
  2. Amonifikasi: rangkaian reaksi enzimatik untuk membentuk amonia.
  3. Nitrifikasi: proses pengubahan amonia menjadi nitrit dengan bantuan bakteri nitrit, contohnya Nitrosomonas. Kemudian nitrit diubah menjadi nitrat dengan bantuan bakteri nitrat, seperti Nitrobacter.
  4. Denitrifikasi: reaksi pengubahan kembali senyawa nitrat menjadi gas nitrogen, nitrogen oksida, dan amonia.

Daur air

Air yang berada di daratan dan lautan akan menguap ke udara menjadi uap air akibat panas matahari. Uap air akan mengalami kondensasi menjadi awan dan akan kembali turun ke daratan dalam bentuk hujan. Proses turunnya air hujan disebut dengan presipitasi.

Air hujan yang jatuh di daratan akan masuk ke dalam tanah menjadi air tanah, sementara sebagian lainnya mengalir langsung sebagai air permukaan, misalnya air sungai dan danau. Air yang masuk ke dalam tanah akan bermanfaat secara langsung untuk tumbuhan yang menyerap air melalui akarnya.

Sementara manusia dan hewan akan memanfaatkan air yang berada di permukaan atau mengambil air tanah melalui sumur atau mata air. Air yang telah di gunakan akan kembali ke tanah melalui urine dan keringat.

Air tersebut akan kembali ke daratan dan lautan untuk mengulang siklus, yaitu proses evaporasi atau penguapan air.

Daur karbon dan oksigen

Daur karbon dan oksigen terlibat dalam proses respirasi dan fotosintesis. Karbon dioksida di alam berasal dari fotosintesis, makhluk hidup yang bernapas, dan makhluk hidup yang mati kemudian menjadi fosil. Fosil menyimpan banyak karbon. Ini sebabnya pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan banyak karbon di udara.

Sedangkan oksigen berasal dari hasil proses fotosintesis. Jika proses fotosintesis mengalami penurunan, maka ini akan mengganggu keseimbangan karbon dan oksigen di atmosfer.

Daur belerang

Belerang atau sulfur berada di kerak bumi hingga konsentrasi 0,06 persen. Sulfur banyak ditemukan dalam tanah yang mengandung batu plutonik dalam bentuk oksida. Batu plutonik adalah batu yang menghasilkan sulfat dan diendapkan sebagai garam sulfat yang tidak larut. Garam sulfat ini kemudian akan diserap jasad renik menjadi sulfida dan terbawa menuju lautan.

Siklus belerang atau sulfur sama rumitnya dengan siklus nitrogen. Unsur belerang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam bentuk sulfat. Sedangkan dalam bentuk sulfida, belerang bermanfaat dalam penguraian bahan organik yang mati dan dibantu oleh bakteri. Bakteri yang membantu penguraian tersebut antara lain Delsulfibrio dan Desulfomaculum.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/17/060000923/daur-biogeokimia-penjelasan-lengkap-setiap-daurnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke