Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Flu Singapura, Berapa Lama Masa Inkubasi Virus HFMD?

Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah menjelaskan, terdapat 47.209 kasus HFMD yang tercatat di Malaysia hingga pekan epidemiologi ke-20, dibandingkan dengan 2.237 kasus pada 2021 untuk periode yang sama.

Dituliskan New Straits Times, kasus yang terjadi tahun ini melibatkan anak-anak berusia 6 tahun ke bawah, berusia 7-12 tahun, dan 12 tahun ke atas.

Berdasarkan surveilans jenis enterovirus tahun ini, ada tiga virus utama yaitu Coxsackie A16 (CA16), Coxsackie A6 (CA6), dan Enterovirus 71 (EV71).

Berapa lama masa inkubasi HFMD atau flu Singapura?

Hand, foot, and mouth disease (HDMF) atau penyakit tangan kaki mulut disebut juga flu Singapura. Ini merupakan penyakit yang disebabkan virus dari genus enterovirus.

Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyakit ini sebenarnya cukup sering ditemui pada anak dan bayi.

Masa inkubasinya berlangsung selama 3-7 hari. Penyakit ini cukup menular, dengan masa penularan paling tinggi pada minggu terinfeksi.

Tidak ada pencegahan khusus untuk HFMD, tapi risiko tertular dapat diturunkan dengan

Umumnya penyakit ini diawali dengan demam, nyeri tenggorokan atau menelan, nafsu makan yang menurun, dan nyeri atau tidak enak badan.

Setelah demam satu sampai dua hari, timbul bintik-bintik merah di rongga mulut, umumnya berawal di bagian belakang langit-langit mulut, yang kemudian pecah menjadi sariawan.

Lalu, dalam satu sampai dua hari akan timbul ruam-ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki.

Kelainan selaput lendir dan kulit pada penyakit flu Singapura atau HFMD dapat timbul di tungkai, lengan, bokong, dan kulit sekitar kemaluan.

Dituliskan dalam laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), orang dewasa dan orang dengan sistem kekebalan tubuh baik mungkin dapat terinfeksi virus HFMD penyebab flu Singapura, tapi tidak menunjukkan gejala apa pun atau asimtomatik.

Kelompok tersebut bukanlah kelompok penderita, tapi potensial sebagai pembawa (carrier) virus HFMD dan menyebarkannya.

Meskipun umumnya menunjukkan gejala flu Singapura yang ringan, tapi beberapa kasus HFMD dapat menyebabkan komplikasi yang berat. Lesi di daerah mulut dapat menyebabkan kesulitan minum dan makan sehingga anak mengalami dehidrasi.

Beberapa laporan menyebutkan kasus HFMD berat seperti meningitis (radang selaput otak) dan ensefalitis yang mengakibatkan pasien harus dirawat intensif atau bahkan mengakibatkan kematian.

Beberapa penelitian menunjukkan HEV 71 merupakan strain tersering yang menyebabkan HFMD berat.

Sejumlah laporan kasus lainnya menunjukkan flu Singapura atau HFMD dapat menyebabkan komplikasi berupa lepasnya kuku jari tangan dan kaki dan terjadi beberapa minggu setelah fase akut HFMD.

Kendati begitu, kelainan ini bersifat sementara dan kuku dapat tumbuh kembali.

Penyebaran flu singapura

Penderita HFMD dapat menyebarkan virus HFMD melalui sekret atau cairan hidung (ingus), tenggorokan (ludah, dahak), lesi kulit yang pecah, dan kotorannya.

Penyebaran ini mudah terjadi bila terdapat kontak erat dengan penderita (berbicara, memeluk, mencium), melalui udara (bersin, batuk), kontak dengan kotoran pasien, dan kontak dengan objek atau permukaan yang tercemar oleh virus HFMD (memegang gagang pintu, permukaan meja, perabotan yang tercemar virus tersebut, dan lainnya).

Penderita HFMD umumnya sangat menularkan virus pada minggu pertama sakit. Bahkan, beberapa pasien masih menularkan virus beberapa hari atau minggu setelah gejala flu Singapura dan tanda infeksi hilang.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/27/100200123/flu-singapura-berapa-lama-masa-inkubasi-virus-hfmd-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke