Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fenomena Langit Akhir Ramadhan, Konjungsi Tripel hingga Asteroid Lewat Dekat Bumi

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menyebutkan fenomena langit yang akan terjadi di akhir Ramadhan ini yaitu mulai dari konjungsi tripel antara Bulan, Venus dan Neptunus; asteroid 418135 (2008 AG33) lewat dekat bumi; serta bulan sabit termuda (hilal) awal Syawal 1443 Hijriyah.

Berikut waktu dan penjelasannya tentang fenomena langit akhir Ramadhan 1443 Hijriyah.

1. Konjungsi Tripel Bulan, Venus dan Neptunus

Konjungsi Bulan, Venus dan Neptunus adalah peristiwa seakan berkumpulnya Bulan beserta planet Venus dan Neptunus dalam satu lokasi yang sama jika dilihat dari Bumi.

Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo mengatakan, peristiwa ini akan membuat ketigaya nampak dalam satu garis lurus.

“Konjungsi terjadi di kala fajar sebelum terbitnya Matahari,” kata Marufin kepada Kompas.com, Kamis (7/4/2022).

Peristiwa tripel konjungsi ini merupakan waktu yang tepat bagi Anda jika ingin mengetahui di mana penampakan planet Venus dan Neptunus di langit, pada saat fajar 26 April 2022.

Venus dan Neptunus berada di sisi kiri bawah, sebelah utara Bulan sejauh sekitar 5 derajat.

Disampaikan Marufin, di atas kertas kedua benda langit tersebut akan ada di atas cakrawala barat selama lebih dari sejam sebelum terbitnya Matahari.

2. Asteroid 418135 (2008 AG33) lewat dekat bumi

Dua hari setelah fenomena konjungsi tripel antara Bulan, planet Venus dan Neptunus, ada sebuah asteroid yang akan lewat dekat bumi.

Asteroid tersebut adalah 418135 (2008 AG33). Benda langit yang satu ini akan melintas dekat Bumi pada Kamis, 28 April 2022.

Marufin menjelaskan, asteroid 418135 (2008 AG33) yang ditemukan pada tahun 2008 memiliki diameter 443 meter.

Asteroid ini tergolong asteroid dekat-bumi kelas Apollo, sehingga memiliki orbit yang bisa bersinggungan dengan orbit Bumi.

“Pada Kamis, 28 April 2022, asteroid ini akan lewat di dekat Bumi dalam jarak 8,5 kali lipat jarak rata-rata Bumi-Bulan,” jelasnya.

Jarak tersebut setara dengan 3,3 juta kilometer.

“Asteroid ini tidak memiliki potensi untuk bertabrakan dengan Bumi, setidaknya hingga satu abad ke depan,” ujarnya.


3. Bulan sabit termuda (hilal)

Bulan sabit termuda atau hilal disebutkan akan terjadi pada Minggu, 1 Mei 2022.

Ini adalah peristiwa bulan sabit termuda yang menjadi penentu bagi awal bulan kalender Syawal atau bulan kesepuluh dalam kalender 1443 Hijriyah.

“Di Indonesia diperhitungkan setinggi positif 4º hingga positif 5,75º pada saat Matahari terbenam, sehingga diprakirakan masih ada di atas cakrawala barat pada saat Matahari terbenam,” jelasnya.

Institusi seperti BMKG dan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan mengamatinya sebagai program rutin yang menjadi bagian timekeeping kalender (mengomparasi jalannya kalender dengan fenomena langit acuan).

Hasil pengamatan menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam sidang itsbat penentuan Idul Fitri 1443 H.

Di mana hasil sidang itsbat itu sendiri merupakan dasar bagi Menteri Agama RI, untuk mengeluarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) terkait Idul Fitri 1443 H di Indonesia.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/25/150300223/fenomena-langit-akhir-ramadhan-konjungsi-tripel-hingga-asteroid-lewat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke