Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Galaksi yang Kita Tinggali Disebut Galaksi Bima Sakti?

KOMPAS.com - Alam semesta adalah tempat di mana terdapat miliaran bintang, planet, dan galaksi di dalamnya. Bumi yang kita tinggali merupakan bagian dari Galaksi Bima Sakti, salah satu dari banyaknya galaksi yang ada di alam semesta.

Dilansir dari Science ABC, Senin (17/1/2022) Milky Way atau galaksi Bima Sakti adalah galaksi spiral yang diameternya berkisar antara 100.000 hingga 120.000 tahun cahaya.

Sederhananya, satu tahun cahaya setara dengan 9,461 triliun kilometer jauhnya. Anda dapat membayangkan betapa luasnya galaksi yang menjadi rumah bagi planet kita ini. 

Sehingga tak heran jika galaksi Bima Sakti disebut sebagai rahasia alam semesta, dengan ukurannya yang sangat luar biasa besar.

Mengingat betapa besarnya Galaksi Bima Sakti, bagian dari alam semesta ini pun menjadi tempat bagi objek lain selain Bumi yakni planet Merkurius, Venus, Mars, Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus.

Semua planet tersebut mengelilingi bintang besar yang bernama Matahari.

Para ahli memperkirakan galaksi ini memiliki setidaknya 100 miliar planet, sekitar 400 miliar bintang, dan miliaran objek luar angkasa lainnya.

Galaksi Bima Sakti bahkan disebut sebagai galaksi terbesar kedua sebelum Galaksi Triangulum atau M33.

Lantas, kenapa galaksi ini disebut galaksi Bima Sakti?

Faktanya, nama Galaksi Bima Sakti tidak lepas dari orang Romawi Kuno yang menyebutnya 'via lactea', dan secara harfiah berarti Bima Sakti atau jalan. Selain itu, kata galaxy juga berasal dari bahasa Yunani Kuno untuk susu.

Orang Romawi menamakannya via lactea karena galaksi ini tampak seperti sepetak susu di langit malam, yang berada tepat di atas Bumi.

Sementara itu, mitos Yunani Kuno tentang pembentukan Galaksi Bima Sakti atau Milky Way ini diabadikan oleh seniman Renaissance Jacopo Tintoretto dalam lukisan "The Origin of the Milky Way" tahun 1575-an.

Dia mungkin telah terinspirasi dari cerita tentang Galaksi Bima Sakti menurut mitos Yunani Kuno.

Dalam cerita mitos itu disebutkan bahwa Dewa Zeus membawa anaknya yang bernama Heracles ke istrinya, Hera, yang sedang tidur.

Hal ini dilakukannya agar bisa menyusui Heracles secara diam-diam, lantaran istrinya tidak menyukai anak tersebut. Ketika Hera terbangun dan menarik diri, air susunya menyembur ke cakrawala lalu menciptakan Milky Way.

Nama lain galaksi Bima Sakti

Seperti dilansir dari Mental Floss, Rabu (13/11/2013) secara ilmiah, sepetak cahaya terang di malam hari yang terlihat di Galaksi Bima Sakti adalah kumpulan miliaran bintang yang berbeda di galaksi.

Ketika kita melihat ke langit malam, maka akan terlihat galaksi yang bercahaya, dan dikenal sebagai Galaksi Bima Sakti.

Menariknya, setiap kebudayaan di berbagai belahan dunia menyebut Galaksi Bima Sakti dengan nama yang berbeda, mislanya di Jerman, galaksi ini disebut Milchstrasse, sementara orang Norwegia menyebutnya Melkeveien.

Sedangkan di China disebut sebagai silver river atau sungai perak, dan bangsa Hindi menyebutnya Aakaash-ganga (Sungai Gangga surga).

Jika dilihat dari samping, galaksi kita akan terlihat seperti piringan besar dan tipis dengan sedikit tonjolan di tengahnya.

Bentuk datar ini disebabkan oleh galaksi yang berputar. Semua objek di Galaksi Bima Sakti yang berputar akan terbang ke luar angkasa jika bukan karena adanya gaya gravitasi.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/02/190100223/kenapa-galaksi-yang-kita-tinggali-disebut-galaksi-bima-sakti-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke