Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Analisis Data Keanekaragaman Hayati Ungkap Ratusan Mamalia di Dunia Belum Teridentifikasi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengungkapkan setidaknya ada ratusan spesies mamalia di dunia yang hingga saat ini belum teridentifikasi.

Mamalia yang belum teridentifikasi itu menurut peneliti, sebagian besar bertubuh kecil, banyak di antaranya merupakan kelelawar, tikus celurut, dan tikus tanah.

Mengutip Phys, Selasa (29/3/2022) mamalia yang belum teridentifikasi ini tak juga ditemukan karena selain tubuhnya berukuran kecil, juga terlihat mirip dengan hewan yang sudah dikenal.

Hal tersebut membuat ahli biologi tak dapat mengenali bahwa mereka sebenarnya merupakan spesies yang berbeda.

"Perbedaan kecil dan tipis dalam penampilan lebih sulit untuk diperhatikan ketika Anda melihat binatang kecil seberat 10 gram daripada ketika Anda melihat sesuatu seukuran manusia," ungkap Bryan Carstens, profesor evolusi, ekologi, dan biologi organisme di The Ohio State University.

"Anda tak dapat mengatakan bahwa mereka adalah spesies yang berbeda, kecuali jika Anda melakukan analisis genetik," jelasnya.

Dalam studinya ini, peneliti menggunakan teknik superkomputer dan pembelajaran mesin untuk menganalisis jutaan sekuens gen yang tersedia untuk umum dari 4.310 spesies mamalia.

Peneliti juga menggunakan data di mana hewan itu hidup, lingkungan mereka, sejarah kehidupan, serta informasi relavan lainnya.

Hal tersebut memungkinkan mereka untuk membangun model prediktif untuk mengidentifikasi taksa mamalia yang mungkin masih menyimpan spesies yang berlum teridentifikasi.

"Berdasarkan analisis, ada ratusan spesies mamalia di seluruh dunia yang belum diidentifikasi," ungkap Carstens.

Temuan ini sebenarnya tak akan mengejutkan para ahli biologi, sebab menurutnya hanya sekitar 1 hingga 10 persen spesies Bumi yang baru dideskripsikan secara resmi oleh para peneliti.

"Apa yang baru kami lakukan adalah memprediksi di mana spesies baru ini paling mungkin ditemukan," kata Carstens.


 Hasil penelitian menunjukkan, spesies yang tak teridentifikasi kemungkinan besar ditemukan dalam keluarga hewan bertubuh kecil seperti kelelawar dan hewan pengerat.

Peneliti juga memperkirakan spesies yang tersembunyi itu akan ditemukan pada spesies yang memiliki rentang geografis lebih luas dengan variabilitas suhu dan curah hujan yang lebih tinggi.

Spesies yang belum teridentifikasi kemungkinan besar juga banyak terdapat di hutan hujan tropis karena disitulah sebagian besar spesies mamalia berada. Meski tak menutup kemungkinan pula spesies baru itu ditemukan di Amerika Serikat.

Studi ini menunjukkan pula alasan utama, mengapa penting mengidentifikasi spesies baru.

"Pengetahuan itu penting bagi orang-orang yang melakukan pekerjaan konservasi. Kita tak dapat melindungi suatu spesies jika kita tak tahu keberadaannya," papar Carsten.

Hal menarik lain yang diungkapkan Carsten adalah mamalia digambarkan lebih baik dibandingkan dengan jenis hewan lainnya.

"Kami tahu lebih banyak tentang mamalia daripada hewan lain, karena mereka cenderung lebih besar dan lebih dekat dengan manusia, membuat mereka lebih menarik bagi kami," pungkas Carsten.

Studi dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/30/160300223/analisis-data-keanekaragaman-hayati-ungkap-ratusan-mamalia-di-dunia-belum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke