Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penambahan Angka Kasus Positif Covid-19 Tinggi, RS Diutamakan untuk Pasien Gejala Sedang hingga Kritis

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan penambahan 36.057 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, pada Minggu (6/2/2022).

Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia sejak pertama kali ditemukan pada awal Maret 2020 lalu mencapai 4.516.480. Sementara, pasien sembuh 4.183.027, serta 144.554 kasus kematian.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid, memperingatkan adanya kemungkinan kenaikan kasus infeksi virus corona yang tinggi dalam dua hingga tiga pekan ke depan.

Oleh karena itu, dia meminta agar rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis.

“Kami berharap masyarakat dapat benar-benar waspada dan mengetahui kondisi ini dengan baik, bahwa penularan dari varian Omicron ini lebih cepat daripada variant of concern Covid-19 yang lain, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah," papar Nadia dalam keterangan resminya, Minggu (6/2/2022).

"Sehingga rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” sambung dia.

Kendati demikian, Kemenkes menyebut keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit secara nasional masih rendah, yakni 23,35 persen dari 81.235 kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang tersedia.

"Per hari ini (6/2) pukul 13.00, secara nasional, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit berjumlah 18.966," jelas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, drg Widyawati, MKM.

Hingga saat ini, katanya, data yang dimiliki Kemenkes menunjukkan bahwa angka konfirmasi harian Covid-19 terus bertambah. Akan tetapi, jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit relatif lebih sedikit.

Begitu pula dengan kondisi pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, cenderung menunjukan gejala ringan, atau tanpa gejala.

Selain itu, durasi rawat inap di rumah sakit pun lebih singkat dibandingkan dengan kasus varian lainnya.

“Penambahan angka konfirmasi harian memang cenderung tinggi. Namun masyarakat tidak perlu terpaku pada jumlah tersebut dan jangan panik, karena sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien adalah gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali," terangnya.

Kemenkes mengingatkan kepada masyarakat yang terpapar Covid-19, tetapi tidak bergejala atau hanya bergejala ringan, untuk melakukan isolasi mandiri (isolasi mandiri) di rumah maupun isolasi terpadu (isoter).

Anda juga bisa memanfaatkan layanan telemedisin jika telah tersedia, atau dapat melapor ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.

“Bagi masyarakat yang terpapar namun gejalanya ringan, seperti batuk, pilek, atau demam, saturasi oksigen masih diatas 95 persen, sebaiknya isoman di rumah atau isoter saja. Apalagi jika tidak ada komorbid berat atau bukan lansia," ungkap dr Nadia.

Menurutnya, apabila masyarakat yang terinfeksi Covid-19 mengikuti arahan dari Kemenkes, maka angka keterisian rumah sakit diharapkan dapat berkurang 60 hingga 70 persen.

Adapun untuk mencegah penularan varian Omicron, Nadia mengatakan bahwa disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan membatasi mobilitas sangat penting dilakukan di tengah lonjakan kasus saat ini, di samping mendapatkan vaksinasi Covid-19.

“Cakupan vaksinasi dosis lengkap, terutama untuk lansia dan anak-anak, juga harus terus dikejar berbarengan dengan dosis vaksin booster untuk memperkuat imunitas kelompok,” pungkasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/07/120500023/penambahan-angka-kasus-positif-covid-19-tinggi-rs-diutamakan-untuk-pasien

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke