Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin Covid-19 Berpotensi Kurangi Risiko Long Covid, Studi Jelaskan

KOMPAS.com - Studi baru mengungkapkan bahwa suntikan vaksin Covid-19 berpotensi dapat mengurangi risiko Long Covid-19 pada pasien.

Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis data milik Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) pada lebih dari 6.000 orang.

Mereka diketahui telah menerima dua dosis vaksin Pfizer dan Moderna. Kemudian, peneliti menemukan sebanyak 41 persen orang yang sudah divaksinasi lengkap lebih kecil kemungkinannya memiliki gejala, 12 pekan setelah didiagnosis Covid-19.

Artinya, orang yang sudah divaksinasi Covid-19 kecil kemungkinannya untuk mengalami Long Covid.

Sedangkan pada mereka yang sebelumnya mendapatkan vaksin AstraZeneca 37,7 persen lebih rendah mengalami gejala Long Covid.

Namun, riset manfaat vaksin Covid-19 terhadap potensi long Covid tersebut tidak mengikutsertakan efektivitas vaksin booster atapun data sejak gelombang Omicron terjadi.

Dilansir dari Independent, Kamis (27/1/2022) dosen di Kings College London, Dr Claire Steves mengatakan penelitian itu mendukung temuan sebelumnya yang telah dipublikasikan menggunakan data berbeda.

“Ini adalah alasan lain bagi masyarakat untuk divaksinasi, serta mengurangi risiko penyakit awal yang parah," terangnya.

Steves mencatat bahwa meski menjanjikan, vaksin Covid-19 tidak sepenuhnya menghilangkan risiko paparan virus corona.

"Penting bagi kita untuk mencari strategi pengobatan dan memastikan orang yang terkena dampak memiliki dukungan yang mereka butuhkan,” kata Dr Steves menjelaskan meski manfaat vaksin Covid-19 dapat mengurangi long Covid, tapi risiko terpapar masih memungkinkan terjadi.

Di sisi lain, pejabat ONS memperingatkan bahwa temuan ini tidak dapat memastikan bahwa vaksinasi efektif dalam mengurangi potensi seseorang mengalami Long Covid-19.

Sebab, penelitian ini tidak dilakukan secara acak. Oleh karena itu, akan ada banyak perbedaan hasil dari orang yang sudah divaksinasi dan orang yang belum divaksinasi.

“Hal ini karena temuan ini adalah studi observasional,” papar Kevin McConway, seorang profesor di Universitas Terbuka.

Akan tetapi, McConway mengatakan studi tersebut juga mengindikasikan adanya potensi bahwa vaksinasi dosis lengkap dapat mengurangi risiko Long Covid-19.

Sementara itu, analisis terpisah dari ONS menunjukkan beberapa etnis tertentu seperti etnis kulit hitam dari Afrika dan Karibia, tampaknya memengaruhi efektivitas vaksin Covid-19 yang saat ini tersedia.

Pasalnya, kasus kematian yang lebih tinggi terjadi di antara penduduk yang berasal dari kedua negara tersebut selama gelombang ketiga di Inggris.

ONS menjelaskan bahwa perbedaan ini sebagian besar disebabkan oleh faktor sosial dan demografis, seperti geografi, tempat tinggal, dan kondisi kesehatan.

Meski begitu, ONS menegaskan masih belum ada bukti kuat yang berkaitan dengan risiko kematian akibat Covid-19 lebih tinggi pada penduduk Afrika dibandingkan dengan penduduk Inggris.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/29/090200923/vaksin-covid-19-berpotensi-kurangi-risiko-long-covid-studi-jelaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke