Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER SAINS] Kisah Unik Mikrofon yang Dipakai Sang Proklamator | Fenomena Langit di HUT Ke-76 RI

Mungkin dari pembaca ada yang bertanya-tanya, dari mana asal mikrofon saat Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan? Ternyata ini hasil pinjaman yang baru dicari pagi-pagi buta.

Selain itu, di balik dua kalimat dalam teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga mengandung sejarah menarik. Apakah Anda mengetahuinya?

Selain itu, perjuangan bangsa ini dalam mencapai kemerdekaan juga memiliki sejarah revolusi yang istimewa di dunia.

Melengkapi kemeriahan hari istimewa HUT Ke-76 RI, ada fenomena langit Bulan berkonjungsi dengan Antares, si bintang terang mirip planet Mars.

Berikut rangkumannya:

1. Sejarah unik di balik mikrofon yang dipakai Sang Proklamator

Pagi-pagi benar, tanggal 17 Agustus 1945 dua orang pemuda menaiki mobil berkendara berkeliling, tujuannya satu. Mencari pinjaman mikrofon.

Dua pemuda yang diketahui bernama Wilopo dan Njonoprawoto, akhirnya bertemu dengan Gunawan dari Radio Satriya. Dia lah pemilik mikrofon, yang nantinya akan digunakan dalam acara proklamasi kemerdekaan.

Hal ini menurut kesaksian Sudiro dalam bukunya Saya Sekitar 17 Agustus '45 terbitan Yayasan Idayu Jakarta.

Namun saat bertemu Gunawan, baik Wilopo dan Njonoprawoto tak sedikit pun mengungkap keperluan di balik peminjaman mikrofon itu.

Gunawan sendiri amat lihai, baik corong maupun standarnya rupanya merupakan bikinannya. Juga verstekker dan band, dibuat oleh selubung rokok.

Berhubung Wilopo dan Njonoprawoto tak mengerti caranya memasang mikrofon, Gunawan kemudian meminta saudaranya yang bernama Sunarto untuk ikut saja.

Baru lah di dalam mobil, Sunarto diberitahu kalau mikrofon akan dipakai untuk proklamasi kemerdekaan.

"Jadi tak benar bahwa mikrofon satu-satunya yang digunakan pada waktu proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu adalah curian dari Belanda. Itu tidak betul," kata Sudiro, yang merupakan tokoh pejuang kemerdekaan.

Baca asal-usul mikrofon yang dipakai saat momen bersejarah itu di sini:

Mikrofon di Momen Proklamasi Kemerdekaan, dari Mana Asalnya?

2. Asal-usul dua kalimat dalam teks Proklamasi

Asal-usul dua kalimat dalam teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, terdapat sejarah menarik.

Sebab, awalnya teks proklamasi yang disiapkan adalah naskah Piagam Jakarta yang cukup panjang.

Proklamasi, Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta

Isi teks naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini sangatlah singkat. Namun, ada sejarah menarik di balik perumusan naskah tersebut.

Sejarawan Universitas Indonesia Bondan Kanumoyoso saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/8/2021) mengatakan saat penyusunan dan perumusan naskah proklamasi kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda, pada saat itu naskah awalnya belum ada.

Lantas, dari mana asal-usul dua kalimat bersejarah dalam teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu?

"Sebetulnya teks (naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia) itu sudah disiapkan, yang dimaksudkan dengan teks proklamasi itu adalah naskah Piagam Jakarta," ungkap Bondan.

Bagaimana kisahnya? Baca di sini:

Asal-usul Dua Kalimat Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

3. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sejarah revolusi dunia

Perjuangan bangsa ini dalam mencapai kemerdekaan, yang kini telah sampai pada usia ke 76 tahun, ada sejarah revolusi yang istimewa di balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan para pemuda.

"Jadi anak-anak muda Indonesia itu, mereka harus menyadari bahwa mereka adalah bagian dari sejarah panjang negara ini," kata sejarawan Universitas Indonesia Bondan Kanumoyoso saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/8/2021).

Apa hubungan antara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan pemuda?

Bondan mengungkapkan bahwa jika dilihat dari sudut pandang peristiwa besar ini, yang menarik adalah anak muda, para pemuda bangsa Indonesia di masa lalu.

Sebut saja para pemuda yang memiliki andil besar dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia tahun 1945 lalu. Di antaranya, Sukarni, Sayuti Melik, Khairul Saleh hingga Adam Malik.

"Mereka-mereka ini mengambil peran yang sangat strategis di dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia," kata Bondan.

Jika ditilik secara seksama, sejarah panjang dari revolusi Indonesia sudah tampak istimewa jauh sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945, yakni peran para pemuda.

Baca selengkapnya di sini:

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Pemuda, Sejarah Revolusi yang Istimewa di Dunia

4. Fenomena langit di HUT ke-76 RI

Tepat di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Bulan akan mengalami konjungsi atau kesejajaran dengan Antares, yakni bintang terang mirip planet Mars.

Antares juga merupakan judul salah satu sinetron yang baru-baru ini sedang digemari remaja di Indonesia. Berdasarkan keterangan tertulis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), puncak konjungsi Bulan-Antares ini terjadi pada pukul 01.34 WIB, dengan sudut pisah 4,5 derajat.

Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan, Andi Pangerang mengatakan, di hari yang sama itu pula, Bulan juga berada di titik terdekat dari Bumi atau Perige pada pukul 16.23 WIB.

Setelahnya, Bulan akan berkonjungsi dengan bintang Antares dari arah Tenggara sekitar 20 menit setelah terbenam Matahari, berkulminasi pukul 19.20 waktu setempat dari arah Barat-Barat Daya.

Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan, fenomena konjungsi Bulan dan bintang Antares terjadi dengan sudut pisah Bulan-Antares yang bervariasi antara +1,05, sedangkan Bulan berfase Bulan Besar atau benjol awal dengan iluminasi 70,8 persen hingga 73,0 persen.

Selengkapnya baca di sini:

Tepat Hari Kemerdekaan, Konjungsi Bintang Antares dengan Bulan

https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/18/070200923/populer-sains-kisah-unik-mikrofon-yang-dipakai-sang-proklamator-fenomena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke