Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ahli Ungkap Camilan yang Harus Dihindari untuk Mencegah Kenaikan Berat Badan

 

Apalagi, banyak orang memilih makanan untuk mengalihkan stres yang mereka alami. Mulai dari es kopi, boba milk tea, roti, cake, cokelat, hingga keripik kentang.

Tak heran jika berat badan melonjak naik, mengingat berbagai aktivitas fisik juga sangat berkurang dilakukan selama pandemi.

Jika hal ini juga terjadi pada Anda, tak perlu khawatir. Mulailah memilih waktu keluar rumah untuk berjalan kaki. Olahraga ini sangat efektif mengurangi lemak dan menurunkan berat badan. Selain itu, Anda juga bisa menghirup udara segar.

Tapi, pastikan Anda memilih lokasi luar ruangan yang tak terlalu ramai.

Hal lain yang harus dilakukan adalah mengurangi beberapa makanan yang kurang sehat, yang kemungkinan besar berkontribusi pada kenaikan berat badan Anda selama setahun terakhir.

Anda tak perlu memperbaiki pola makan dalam sekejap. Cukup fokuskan diri untuk menghindari makanan, yang menurut sains berkaitan erat dengan bertambahnya berat badan, yaitu keripik kentang.

Semua orang sepertinya sepakat bahwa keripik kentang memang enak, tapi Anda perlu tahu bahwa keripik kentang adalah penyebab utama meningkatnya berat badan.

Faktanya, satu studi New England Journal of Medicine menemukan, keripik kentang adalah makanan nomor satu yang paling dekat hubungannya dengan penambahan berat badan selama periode empat tahun.

Peneliti Harvard yang melakukan penelitian melacak berat badan lebih dari 120.000 peserta selama empat tahun.

Rata-rata, berat badan peserta bertambah sekitar 1,5 kilogram selama jangka waktu tersebut, dan perubahan berat badan selama empat tahun itu paling terkait dengan asupan keripik kentang, yang menurut peneliti menyumbang hingga setengah kilogram.

Lantas, bagaimana makan keripik kentang bisa menyebabkan penambahan berat badan?

Tidak mengherankan jika keripik kentang berperan besar dalam kenaikan berart badan. Pasalnya, makanan ringan yang digoreng memang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

"Seperti banyak makanan ringan lainnya, keripik kentang bisa mengandung kalori sangat tinggi, terutama jika orang sering makan camilan renyah ini dalam porsi besar," kata Lauren Manaker, MS, RDN, LD, pendiri Nutrition Now Counseling dan penulis Fueling Male Fertility.

Manaker mencatat, fakta bahwa keripik kentang padat kalori bukanlah satu-satunya alasan makanan ringan ini dikaitkan dengan penambahan berat badan. Masalah lain adalah, kebanyakan orang cenderung makan lebih dari satu porsi.

Lebih lanjut ia mengungkap, satu porsi keripik kentang setara dengan satu ons keripik lain atau 18 keping keripik.

“ Sebagai ahli diet terdaftar, saya jarang melihat orang membatasi camilan keripik kentang mereka hanya 18 keping keripik. Apalagi, jika mereka memiliki sebungkus besar,” kata Manaker.

Manaker menekankan, keripik kentang adalah makanan yang mudah dimakan tanpa berpikir, tapi jelas dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

“Dan jika Anda memasangkan keripik kentang dengan saus celup, itu bisa semakin mempercepat penambahan berat badan Anda.”

Alternatif makanan sehat

Jika Anda melepaskan dan menghindari keripik kentang untuk menurunkan berat badan, maka ada banyak alternatif makanan sehat yang bisa menjadi pengganti camilan renyah ini.

"Keripik kangkung, keripik bayam, dan bahkan keripik ayam dapat memberikan rasa renyah yang memuaskan dengan nutrisi tambahan," kata Manaker.

Jika Anda belum siap untuk melepaskan diri dari keripik kentang, Manaker mengatakan Anda bisa mulai membatasinya demi membantu proses menurunkan berat badan.

Atau Anda bisa beralih mengonsumsi kentang panggang, mengingat kentang juga merupakan sumber nutrisi alami yang sehat, jika dikonsumsi dengan cara yang benar.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/21/160100523/ahli-ungkap-camilan-yang-harus-dihindari-untuk-mencegah-kenaikan-berat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke