Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Selain Hujan Lebat Sepekan, Gelombang Tinggi Berpotensi di Wilayah Ini

KOMPAS.com - Seperti diberitakan sebelumnya, prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sepekan ke depan menunjukkan adanya potensi hujan lebat hingga sedang di sejumlah wilayah yang bisa mengakibatkan banjir bandang.

Tak cuma hujan lebat hingga banjir bandang, BMKG juga mengamati adanya potensi gelombang tinggi di beberapa titik perairan Indonesia.

Hal tersebut berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer-laut yang menunjukkan adanya aktivitas fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.

Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di Indonesia bersamaan dengan aktifnya fenomena gelombang Ekuatorial lainnya seperti gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.

"Saat ini juga teramati pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia, yaitu di Laut Sulu dan Papua Barat yang dapat membentuk pertemuan dan perlambatan kecepatan angin," terang Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangan resminya.

Dia menambahkan, kondisi atmosfer yang masih labil pada skala lokal juga mampu meningkatkan potensi konvektif kuat yang menyebabkan pembentukan awan hujan menjadi lebih intensif di beberapa wilayah Indonesia.

Prakiraan gelombang tinggi (10-17 Mei 2021)

Hasil analisis BMKG menunjukkan adanya potensi gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 meter hingga 6 meter selama sepekan ke depan di sejumlah wilayah Indonesia karena fenomena di atas.

Berikut analisis BMKG:

Tinggi Gelombang 1,25 sampai 2,5 meter (Moderate Sea):

  • Perairan utara Sabang,
  • Selat Karimata bagian selatan,
  • Perairan utara Jawa Tengah hingga Jawa Timur,
  • Laut Jawa,
  • Perairan selatan Kalimantan,
  • Perairan Kotabaru,
  • Selat Makassar bagian selatan,
  • Laut Bali,
  • Laut Sumbawa,
  • Perairan Kep. Sabalana hingga Kep. Selayar,
  • Teluk Bone bagian selatan,
  • Perairan Baubau hingga Wakatobi,
  • Perairan Manui - Kendari,
  • Perairan selatan Kep. Banggai hingga Kep. Sula,
  • Perairan Bitung - Likupang,
  • Perairan Kep. Sitaro,
  • Perairan Kep. Talaud,
  • Perairan utara Halmahera,
  • Laut Halmahera,
  • Perairan utara Papua Barat hingga Papua,
  • Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua,
  • Laut Flores,
  • Laut Sawu bagian utara,
  • Selat Ombai,
  • Laut Banda,
  • Perairan P. Buru hingga P. Seram,
  • Perairan Kep. Sermata,
  • Perairan utara Kep. Babar hingga Kep. Tanimbar,
  • Perairan selatan Kep. Kei hingga Kep. Aru,
  • Laut Arafuru bagian timur

Tinggi Gelombang 2,5 sampai 4 meter (Rough Sea):

  • Perairan barat Aceh,
  • Perairan barat P. Simeulue hingga Kep. Mentawai,
  • Perairan Bengkulu,
  • Perairan barat Lampung,
  • Samudra Hindia barat Sumatra,
  • Selat Sunda bagian barat dan selatan,
  • Perairan selatan Banten hingga P. Sumba,
  • Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan,
  • Selat Sumba bagian barat,
  • Perairan P. Sawu,
  • Perairan Kupang - P. Rotte,
  • Laut Sawu bagian selatan,
  • Samudra Hindia selatan Bali hingga NTT,
  • Perairan selatan Kep. Babar hingga Kep. Tanimbar,
  • Laut Arafuru bagian barat dan tengah

Tinggi Gelombang 4 sampai 6 meter (Very Rough Sea):

Rekomendasi BMKG

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode pancaroba hujan secara sporadis, lebat dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es.

Cuaca ekstrem di masa pancaroba berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

"Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," tutup Guswanto.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/10/094222523/selain-hujan-lebat-sepekan-gelombang-tinggi-berpotensi-di-wilayah-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke