Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui 5 Bagian Tubuh Ibu yang Berubah Pasca Melahirkan

Sebab, umumnya terdapat beberapa perubahan pada fisik ibu pasca melahirkan. 

Dokter Spesialis Obgyn Klinik Health360, dr Ivan Sondakh SpOG mengatakan bahwa setiap kehamilan itu memiliki keunikan tersendiri dan kebutuhan klinisnya dapat berubah-ubah.

Perubahan kebutuhan klinis tersebut bisa terjadi selama periode kehamilan, persalinan dan pasca melahirkan.

"Periode pasca melahirkkan merupakan masa yang membahagiakan sekaligus tantangan bagi ibu dan anggota keluarga lainnya," kata dr Ivan dalam diskusi daring bertajuk International Women's Day 2021: Pentingkah Melakukan Perawatan Terpadu Pasca Melahirkan?, Selasa (9/3/2021).

Fase atau periode pasca melahirkan ini, merupakan peluang penting untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi.

Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan setelah melahirkan dan kontak dengan dokter kandungan antara 3 minggu pertama persalinan, dan pada 12 minggu setelah melahirkan.

"Diharapkan ibu juga mengetahui tanda-tanda dan masalah yang mungkin terjadi pasca melahirkan," jelasnya.

Lantas, perubahan fisik apa sajakah yang bisa dialami ibu setelah melahirkan?

Menurut dr Ivan, periode pasca melahirkan atau secara medis disebut juga periode fourth trimester merupakan periode di mana tubuh ibu akan berangsur-angsur kembali lagi pada kondisi tidak hamil.

"Pada periode ini, perubahan fungsi organ dan hormonal akan terjadi," kata dia.

Biasanya, pasca melahirkan, ibu juga mungkin memerlukan adapatasi secara fisik, psikologi dan sosial, karena mungkin terjadi komplikasi atau masalah lain setelah melahirkan.

Berikut lima perubahan kondisi fisik yang mungkin terjadi setelah melahirkan:

1. Perubahan pada vagina

Pasca melahirkan secara normal, biasanya vagina akan mengendur seiring dengan usaha ibu ketika mengeluarkan bayi dari rahimnya melalui vagina.

Akan tetapi, dalam periode masa nifas (peuoerperium) di mulai setelah plasenta lahir, sebenarnya alat kandungan akan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Ini akan berlangsung kira-kira 6 minggu atau 42 hari.

"Vagina akan berangsur-angsur terjadi kontraksi mendekati ukuran sedia kala, dan rugae pada vagina akan kembali sekitar 3 minggu," jelasnya.


2. Dinding perut

Saat hamil, perut ibu akan membesar dan mengendur setelah melahirkan.

Dengan pola asupan gizi lengkap dan seimbang, maka dinding perut yang mengendur sebenarnya sebagian akan kembali ke bentuk sebelum hamil.

3. Kulit dan rambut

Seperti diketahui, tanda-tanda yang paling umum dialami oleh ibu hamil adalah munculnya stretch mark pada bagian tubuh tertentu. 

"Striae gravidarum atau garis-garis pada perut akan menetap, dan terjadi peningkatan pigmentasi," tuturnya.

Selain kulit, perubahan juga terjadi pada rambut ibu pasca melahirkan. Kerontokan rambut bisa saja sering terjadi dan membuat rambut menjadi tipis.

Bahkan, biasanya akan terjadi kerontokan sampai sekitar 5 bulan setelah melahirkan.

4. Perubahan bentuk payudara

Saat hamil dan menyusui, bentuk dan ukuran payudara akan berubah lebih besar. Ini karena payudara menyesuaikan dengan bertambahanya berat badan.

Hal itu disebabkan ada Air Susu Ibu (ASI) yang diproduksi oleh hormon setelah melahirkan.

Namun, Dokter Spesialis Gizi dari Klinik Health 360 Indonesia, dr Patricia Halim Puteri Sp.GK mengatakan, produksi ASI yang berlimpah akan sangat membantu kecukupan pemenuhan nutrisi penting bagi anak-anak sejak lahir. Serta, akan membantu penurunan berat badan ibu secara alami.

5. Perubahan berat badan

Kenaikan berat badan selama kehamilan dan setelah melahirkan menjadi yang paling banyak dialami oleh ibu pasca melahirkan.

Tetapi, dr Patricia menegaskan, jika Anda berkeinginan untuk mengembalikan bentuk tubuh dan berat badan seperti sedia kala, maka jangan langsung menjalani diet ketat setelah melahirkan.

"Dokter spesialis gizi klinik tentu akan lebih mengutamakan kesehatan ibu dan tidak menyarankan diet ketat tanpa pengawasan dari dokter spesialis gizi klinis selama proses pemulihan," ujar dr Patricia.

Hal ini dikarenakan, diet ketat akan dapat mengurangi produksi ASI oleh ibu menyusui.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/16/100500223/ketahui-5-bagian-tubuh-ibu-yang-berubah-pasca-melahirkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke