Studi: Dengarkan Kicau Burung Terbukti Bikin Bahagia dan Sehat

KOMPAS.com - Burung berkicau untuk menandai dan mempertahankan wilayahnya. Namun bagi manusia, kicau burung punya arti yang berbeda.

Sebuah penelitian menemukan, mendengarkan kicau burung dapat memberi manfaat bagi well-being secara signifikan, bahkan jika kicau itu hanya berasal dari rekaman.

Menurut kamus American Psychological Association (APA), well-being adalah keadaan seseorang yang digambarkan memiliki rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, serta kualitas hidup yang baik.

Seperti dikutip dari Independent, Senin (21/12/2020) makin banyak penelitian yang menunjukkan manfaat saat menghabiskan waktu di alam, namun tim peneliti dari California Polytechnic State University secara khusus ingin meneliti peran kicau burung dan keuntungannya bagi kesehatan.

"Ada banyak bukti bahwa menghabiskan waktu di alam memeliki efek positif pada well-being. Dan penelitian kami adalah yang pertama secara eksperimental menggunakan suara untuk menunjukkan pentingnya pengalaman manusia di alam," ungkap Danielle Ferraro, peneliti dalam studi ini.

Dalam studi yang telah dipublikasikan dalam Proceedings of the Royal Society B, Ferraro bersama timnya menyembunyikan pengeras suara yang memainkan rekaman kicauan burung dari beragam kelompok burung di dua bagian jalan setapak di Boulder Open Space dan Mountain Parks di Colorodo.

Para peneliti bergantian memainkan kicau burung dan mematikan speaker. Orang-orang yang lewat kemudian diwawancari.

Hasilnya, orang-orang yang mendengar kicau burung melaporkan kalau mereka memiliki perasaan well-being yang lebih besar daripada yang tidak, meski yang didengar merupakan kicau burung rekaman.

Hal tersebut menunjukkan, bahwa suara kicau burung dapat meningkatkan perasaan sejahtera dan membuat pejalan kaki merasa lebih baik.

"7-10 menit mendengar suara kicau meningkatkan kesejahteraan orang. Ini benar-benar menggaris bawahi betapa pentingnya pendengaran bagi kita dan mungkin hewan lain," tambah Clinton Francis profesor biologi Politeknik California yang mengawasi penelitian ini.

Lebih lanjut para peneliti menyebut jika temuan dalam studi mendukung kebutuhan akan interaksi dengan alam.

Namun, peneliti juga menggaris bawahi pentingnya mengurangi polusi suara supaya kesempatan untuk mendengar alam, termasuk kicau burung menjadi lebih besar.