Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Temukan Organ Baru di Tenggorokan Manusia, Apa Itu?

KOMPAS.com- Sulit membayangkan, jika ada organ penting yang ternyata tak disadari dalam penelitian medis selama berabad-abad.

Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan Belanda menemukan sepasang kelenjar yang sebelumnya terlewatkan dan tersembunyi di tengkorak kita.

Kelenjar tersebut, seperti dikutip dari CNN, Kamis (22/10/2020), pertama kalinya, para peneliti medis menemukan bagian tubuh yang kemudian diusulkan untuk diberi nama sebagai kelenjar tubarial.

Kelenjar ini ditemukan selama pemindaian yang dirancang untuk mencari pertumbuhan tumor. Penemuan tak sengaja ini dilakukan dokter saat memindai hasil CT-scan kombinasi dari pasien yang dirawat dengan kanker prostat.

Selanjutnya, para peneliti melakukan analisis lebih lanjut pada hasil scan kepala dan lehar dari 100 orang, sebagian besar yang dirawat dengan kanker prostat.

Peneliti juga membedah dua mayat, satu pria dan satu wanita, yang diperoleh dari program donasi tubuh manusia, untuk memastikan langsung di mana kelenjar tersebut berada.

Hasilnya, sepasang kelenjar itu ditemukan pada kedua objek studi tersebut.

Pemimpin penulis studi tersebut Matthijs H mengungkapkan penemuan ini mendebarkan, tetapi para penulis pada awalnya agak skeptis terhadap temuan tersebut.

"Kami pikir tidak mungkin menemukan ini pada 2020. Ini (penemuan organ baru) penting direplikasi dan itu harus dilakukan dengan rangkaian pasien yang berbeda. Penting untuk mendapat konfirmasi dari temuan medis baru," kata Valstar, ahli bedah di departemen onkologi kepala dan leher di Institut Kanker Belanda.

Penulis mengatakan bahwa sepasang kelenjar ini tidak dapat dilihat dengan metode pencitraan medis konvensional seperti ultrasound, CT scan atau MRI.

"Entitas yang tidak diketahui, hanya diidentifikasi ketika para dokter menggunakan jenis pemindaian canggih dan baru yang disebut PSMA PET/CT yang telah digunakan untuk mendeteksi penyebaran kanker prostat.

PSMA PET adalah singkatan dari pencitraan antigen membran khusus prostat menggunakan tomografi emisi positron.

Satu set kelenjar ludah ini ditemukan berada jauh di bagian atas tenggorokan. Pada daerah nasofaring ini, seperti dikutip dari Live Science, tidak dianggap menampung apa pun kecuali kelenjar ludah mikroskopis yang menyebar.

Namun, sepasang kelenjar ini ditemukan rata-rata dengan panjang 3,9 cm dan karena lokasinya di atas tulang rawan yang disebut torus tubarius, para penemu kemudian menjulukinya sebagai kelenjar ludah tubarial.

Dalam studi yang dipublikasikan secara daring pada 23 September di jurnal Radiotherapy and Oncology, peneliti menduga kelenjar ini berperan dalam melumasi dan melembabkan tenggorokan bagian atas di belakang hidung dan mulut.

Kendati demikian, penemuan kelenjar ludah tubarial ini masih menjadi perdebatan untuk dianggap sebagai organ baru.

"Temuan ini mendukung identifikasi kelenjar tubarial sebagai entitas anatomis dan fungsional baru," kata para peneliti.

Dr. Valerie Fitzhugh, ketua sementara patologi di Sekolah Kedokteran Rutgers New Jersey dan Sekolah Kedokteran Rutgers Robert Wood Johnson, mengatakan kelenjar tersebut mungkin baru ditemukan, tetapi sulit untuk mengecualikan bahwa ini mungkin mewakili kelompok kelenjar ludah minor.

"Langkah kami selanjutnya adalah mencari cara terbaik untuk menyelamatkan kelenjar baru ini dan pada pasien mana," kata penulis studi Wouter Vogel, ahli onkologi radiasi di Institut Kanker Belanda.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/10/23/080200123/ilmuwan-temukan-organ-baru-di-tenggorokan-manusia-apa-itu-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke