Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masker dan Helm Sendiri, Ini 6 Cara Aman Naik Ojek Online saat Pandemi Corona

KOMPAS.com- Dalam penerapan kenormalan baru atau new normal. Industri pelayanan jasa angkut seperti ojek online juga berangsur diperbolehkan untuk mengangkut penumpang.

Namun, seperti diketahui bahwa meskipun kenormalan baru sudah diterapkan di berbagai daerah termasuk Jakarta. Tetapi pandemi Covid-19 ini belum juga berakhir. Bahkan, vaksinnya pun belum ada hingga saat ini.

Untuk menghindari risiko terjadinya peningkatan jumlah kasus akibat aktivitas ojek online ini.

Maka, masyarakat sebagai penumpang dan pengemudi juga harus melakukan berbagai persiapak pencegahan dari kemungkinan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini.

Apa saja yang diperlukan?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Chairman Junior Doctors Network Indonesia, dr Andi Khomaini SpPD mengatakan meski Covid-19 masih terjadi, tetapi kita juga bisa melakukan pencegahannya.

Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan oleh penumpang dan pengemudi ojek online untuk menjaga keselamatan kesehatan dan mencegah infeksi baru Covid-19.

1. Menggunakan masker

Menggunakan masker yang standar, dianggap sudah cukup sebagai pencegahan dari terhirup virus SARS-CoV-2.

Akan tetapi, menuurt Andi, kita juga harus tahu cara memakai masker yang benar, kapan waktunya untuk membuka masker dan juga kapan waktu mengganti masker yang digunakan tersebut.

"Jadi jangan juga gak diganti-ganti maskernya," kata Andi dalam live streaming BNPB Indonesia: Talk Show Info Corona, Sabtu (13/6/2020).

Apalagi, jika masker sudah dipakai selama seminggu tanpa diganti atau dicuci. Meksipun, yang menggunakan masker itu hanya Anda sendii, karena itu akan menjadi masalah lain lagi atau jadi sarang penyakit juga.

Oleh sebab itu, persiapkanlah masker lebih dari satu yang bisa Anda bawa pergi kemana-mana.

2. Memakai goggles atau kacamata

Seperti diketahui bahwa penularan infeksi Covid-19 ini juga bisa terjadi dari droplet yang mengenai bagian mata.

Oleh sebab itu, pemakaian goggles atau kacamata ini bisa dijadikan sebagai pelindung mata supaya mengurangi risiko infeksi droplet virus yang juga bisa terjadi melalui mata.

3. Budaya cuci tangan dan bawa hand sanitizer

Budaya mencuci tangan ini perlu dilakukan, karena tangan adalah organ tubuh yang seringkali bersentuhan dengan berbagai benda asing secara sadar dan tidak sadar.

Tangan juga kerapkali secara sadar dan tidak sadar menyentuh bagian organ lainnya seperti mulut, hidung dan mata yang bisa menjadi media virus masuk ke dalam tubuh. Jika ternyata virus itu tanpa diketahui menempel di tangan kita.

Serta, jika memang tidak sempat mencuci tangan. Hand sanitizer bisa Anda gunakan untuk melakukan disinfeksi pada tangan Anda atau berbagai benda lain yang Anda curigai bisa menjadi tempat virus berada.

Terutama uang tunai saat bertransaksi antar penumpang dan pengemudi ojek online. Anda bisa membersihkan uang tunai tersebut dengan hand sanitizer yang Anda miliki agar lebih aman, sebagai pencegahan.

4. Jaga jarak (partisi)

Seperti diketahui, menjaga jarak aman atau physical distancing masih tetap menjadi salah satu cara mencegah penularan infeksi virus corona.

Hanya saja, kata Andi, alternatif di ojek sepeda motor yang tidak memungkinkan. Maka, bisa memakai dinding pembatas atau partisi transparan yang saat ini sudah banyak disediakan oleh provider ojek online.

5. Menggunakan helm yang ada penutupnya

Menggunakan helm yang ada penutup kaca bagian depannya memang sangat diperlukan dan baik dilakukan oleh penumpang maupun pengemudi ojek online.

"Karena memang desainnya adalah untuk menghalangi hembusan angin, hembusan udara, kemungkinan droplet itu menyebar ke belakang atau ke samping juga ikut tertutup itu," jelas dia.

6. Penumpang bawa helm sendiri

Jika Anda sebagai penumpang, upayakan untuk menyiapkan dan membawa helm Anda sendiri. Ini akan lebih baik, karena mengurangi kemungkinan risiko terinfeksi droplet dari orang lain dan juga menghindari orang lain terkena droplet yang Anda keluarkan saat memakai helm tersebut.

"Itu kalaupun ada droplet itu potensi penularannya sudah ditekan banget," jelas dia.

"Kita tidak bilang risiko penularan itu nol, tapi risiko penularan itu menurun dengan semua protokol yang digunakan oleh driver (pengemudi) maupun user (penumpang)," kata dia.

Ketika setiap individu menjalan protokol kesehatan PHBS. Sebenarnya tidak hanya virus corona SARS-Cov-2 saja yang bisa dicegah. Melainkan berbagai mikroorganisme atau kuman jahat lainnya atau sumber penyakit lainnya.

"Itu membuat kita lebih ideal," ujar dia.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/06/14/200200723/masker-dan-helm-sendiri-ini-6-cara-aman-naik-ojek-online-saat-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke