Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gejala Presimptomatik Muncul Setelah Diagnosis Positif Corona

KOMPAS.com- Penularan virus corona tanpa gejala atau asimptomatik, menjadikan wabah Covid-19 ini sangat berbahaya bagi masyarakat.

Namun, beberapa kasus penularan tanpa gejala ini juga kemudian menunjukkan gejala sakit setelah beberapa hari diagnosis dilakukan atau disebut dengan presimptomatik.

Lalu, apa yang perlu diketahui tentang asimptomatik dan presimptomatik?

Konfirmasi pertama bahwa virus corona baru ini ditularkan tanpa gejala muncul pada Februari lalu di China.

Studi kasus dilakukan pada seorang perempuan usia 20 tahun di Wuhan, yang meneruskan virus corona kepada lima anggota keluarganya, tetapi dia tidak pernah mengalami sakit secara fisik.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Robert Redfield mengatakan 25 persen orang yang terinfeksi virus corona baru tidak menunjukkan gejala apapun, bahkan jatuh sakit.

Akan tetapi, mereka masih dapat menularkan penyakit Covid-19 ini kepada orang lain.

"Kami telah mengonfirmasi sejumlah besar orang yang terinfeksi tidak menujukkan gejala," ungkap Redfield, melansir Science Alert, Sabtu (4/4/2020).

Dalam studi WHO, juga menunjukkan 75 persen orang di China yang pertama kali diklasifikasikan sebagai asimptomatik, kemudian mengalami gejala.

Itu berarti, secara teknis, kemungkinan transmisi presimptomatik adalah umum.

Penelitian juga dilakukan di sebuah panti jompo di Washington oleh CDC. Dari 23 orang yang dites positif, hanya 10 yang menunjukkan gejala pada hari diagnosa mereka.

Namun, sepuluh orang dalam kelompok lain mengalami gejala seminggu kemudian.

"Temuan ini memiliki implikasi penting untuk pengendalian infeksi (Covid-19)," tulis penulis studi ini.

Para peneliti menambahkan banyak pendekatan kesehatan masyarakat bergantung pada adanya tanda dan gejala infeksi virus corona.

Itu dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi penduduk atau pasien yang mungkin memiliki Covid-19.

"Tampaknya kita telah melepaskan virus secara signifikan dalam 48 jam sebelum gejala muncul," kata Redfield.

Studi terhadap karakter gejala infeksi virus corona ini, kata Redfield, membantu menjelaskan seberapa cepar virus ini terus menyebar di seluruh negeri.

"Karena kita memiliki pemancar tanpa gejala dan kita memiliki individu yang mentransmisikan (virus corona) dalam 48 jam sebelum menjadi gejala," jelas Redfield.

Orang dengan presimptomatik penularan tertinggi

Aspek yang sangat mengganggu dari penularan presimptomatik virus corona ini adalah banyak orang yang melepaskan virus corona pada tahap awal infeksi mereka. Tetapi gejala rata-rata dapat membutuhkan waktu sekitar 5 hari.

Sebuah penelitian di Hong Kong dilakukan pada 23 pasien virus corona di dua rumah sakit.

Penelitian ini menemukan viral load individu, yakni jumlah partikel virus yang dilepaskan mereka, memuncak selama pekan pertama saat gejala serangan awal, kemudian secara bertahap menurun.

Sementara pada seorang pasien SARS, hal sebaliknya terjadi. Pasien SARS melepaskan virus terbanyak sekitar 7 hari hingga 10 hari setelah terlihat sakit.

Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk mencegah penularan dari orang dengan presimptomatik virus corona, dapat dilakukan dengan penggunaan masker.

WHO dan CDC belum merekomendasikan bahwa masyarakat yang sehat perlu mengenakan masker saat bepergian ke tempat umum.

Namun di Amerika Serikat, berdasarkan pedoman CDC, pemerintah setempat mendesak warganya untuk mengenakan masker kain saat bepergian.

Masker dapat melindungi orang lain dari kuman atau virus dari orang lain. Sebab, bisa saja mereka yang sehat dapat terinfeksi, tetapi tidak mengetahuinya.

Oleh karenanya, perlindungan wajah dengan masker kain saat bepergian dianjurkan di tengah pandemi wabah virus corona.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/04/200300623/gejala-presimptomatik-muncul-setelah-diagnosis-positif-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke