Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2023, 07:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah tapak menteri di Ibu Kota Nusantara (IKN) menggunakan panel solar atap sebagai salah satu sumber energi.

Hal ini bisa diketahui dari sejumlah foto rumah tapak menteri di IKN saat dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta jajarannya pada September 2023 ini.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Iwan Suprijanto mengungkapkan, sebagian besar energi yang dibutukan oleh rumah menteri pada jam sibuk pemakaian alat elektronik akan dipasok dari solar panel.

"Sebagian besar daya pada peak hour dipasok dari solar panel tersebut," ujar Iwan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/9/2023).

Rumah jabatan menteri di IKN.Dok. BAGIAN HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN KEMENTERIAN PUPR Rumah jabatan menteri di IKN.
Lanjutnya, sudah ada 32 rumah tapak jabatan menteri yang terbangun dan 4 unit lain akan segera dibangun.

"Kami akan mempercepat proses pembangunan rumah jabatan menteri di IKN dan ditargetkan pertengahan tahun 2024 mendatang seluruh unit rumah telah terbangun dan siap huni," ujar Iwan dikutip dari keterangan resmi.

Selain dibereskannya pembangunan 32 rumah jabatan menteri, juga dilaksanakan penanaman pohon di lokasi persil 104 dan 105 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Pembangunan rumah jabatan menteri merupakan bagian dari proyek IKN sehingga diharapkan mereka bisa tinggal dan bekerja di calon ibu kota baru Indonesia itu.

Apalagi, tahun depan rencananya Upacara Peringatan Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan di IKN.

Sehingga, pekerjaan kontruksi rumah tapak hingga fasilitas umum dan sosial harus  segera diselesaikan dengan baik.

Baca juga: Jadi Bagian dari Wajah IKN, Tol Balsam Masih Perlu Banyak Penghijauan

Menilik data Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan, sebanyak 36 rumah jabatan menteri akan dibangun di persil 104 sebanyak 24 unit dan persil 105 sejumlah 12 unit lengkap dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menunjuk penyedia jasa PT Adhi Karya (Persero) Tbk bersama PT Ciriajasa Engineering Consultant dengan skema kerja sama operasi (KSO) untuk pelaksana pembangunan hunian tersebut.

Sedangkan paket manajemen kontruksi (MK) dilaksanakan oleh PT Yodya Karya (Persero)-PT Indah Karya (Persero)-PT Surya Perkasa Raya dengan skema KSO.

Pembangunan juga diupayakan untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan yang ada dan meminimalisasi adanya penebangan pohon, sehingga lingkungan tetap hijau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com