Pasca-pandemi Covid-19, Tingkat Hunian Ritel di Jakarta Capai 88 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19 di Indonesia, tingkat hunian mal di Jakarta sempat terseok-seok. Terlebih lagi karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat.

Namun demikian, kabar baik datang setelah pandemi berakhir. Pada kuartal 2 (Q2) tahun 2023, tingkat hunian (okupansi) pasar ritel di Jakarta mencapai 88 persen.

Hal tersebut disampaikan Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim, dalam JLL Media Briefing 2Q23 pada Selasa (25/7/2023).

“Karena pasokan mal cukup terbatas, maka tingkat hunian cukup sehat. Pada kuartal 2 tahun 2023, tingkat hunian mencapai angka 88 persen, mengingat tidak ada pusat perbelanjaan baru yang hadir,” ujar Yunus.

Baca juga: Lippo Karawaci, Rajanya Mal di Indonesia

Selain itu, dikatakan, jumlah pengunjung yang meningkat membuat sektor ritel kembali bergairah dan memiliki prospek menjanjikan.

“Dalam lima tahun ke depan, Jakarta hanya akan memiliki 3 mal baru dengan total luas ruang ritel yang disumbang sekitar 115.000 meter persegi,” jelasnya.

Dari banyaknya tenant yang aktif melakukan ekspansi di berbagai mal yang ada di Jakarta, tenant food and beverage (F&B) dinilai cukup aktif.

Selain itu, tenant entertainment seperti tempat permainan anak dan tempat olahraga dalam ruangan juga banyak dibuka.

Baca juga: Pakuwon Akan Bangun Mal di IKN, Nempel Apartemen dan Hotel

“Saat ini, masyarakat mencari pengalaman berbeda saat berkunjung ke mal. Jadi banyak tenant yang melakukan improvement untuk menarik lebih banyak pengunjung,” tambahnya.