Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Bendungan Lagi Dibangun di NTT, Intip Progres Terbarunya

Kompas.com - 03/07/2023, 10:27 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun bendungan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang nantinya selesai akhir 2024.

Bendungan tersebut bernama Mbay yang lokasinya di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo.

Hingga 14 Juni 2023, tercatat progres konstruksi Bendungan Mbay telah mencapai 16,01 persen.

Infrastruktur sumber daya air (SDA) ini memiliki luas genangan 499,55 hektar yang bersumber dari Sungai Aesesa.

Melansir laman Instagram Kementerian PUPR @kemenpupr, Senin (3/7/2023), pembangunan Bendungan Mbay telah dimulai sejak 2021 melalui dua paket pekerjaan.

Paket I dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk–Bumi Indah KSO dengan progres fisik yang baru mencapai 16,28 persen.

Baca juga: 13 Bendungan Rampung Tahun 2023, Ini Daftarnya

Sedangkan paket II digarap oleh PT Brantas Abipraya dengan proges fisik sebesar 15,73 persen. Bendungan ini disupervisi oleh PT Indra Karya–Rancang Semesta–Sabana (KSO).

Tujuan pembangunan Bendungan Mbay adalah untuk mendukung program ketahanan pangan dan meningkatkan tampungan air di NTT.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah jika dibandingkan dengan daerah lain.

"Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujarnya.

Rencananya, Bendungan Mbay akan memiliki volume tampungan total sekitar 51,74 meter kubik dengan luas genangan sebesar 499,44 hektar.

Adapun konstruksi bendungan akan didesain setinggi 48 meter, lebar 12 meter dan panjang 436 meter.

Bendungan ini akan didesain dengan tipe zonal dengan inti tegak. Bendungan Mbay nantinya akan menghasilkan air baku sekitar 0,21 meter kubik per detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.899 hektar lahan pertanian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com