JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian kereta yang dioperasikan pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) memiliki dua jenis.
Yakni, Comprehensive Inspection Train (CIT) atau Kereta Inspeksi (identik berwarna kuning), dan Electric Multiple Unit (EMU) atau Kereta Penumpang (berwarna merah).
EMU merupakan rangkaian kereta yang diperuntukkan para penumpang. Sementara CIT ialah rangkaian kereta inspeksi untuk kebutuhan uji coba dan maintenance KCJB.
Kendati berbeda fungsi, kedua rangkaian kereta KCJB itu ternyata dapat digandengkan atau menjadi satu rangkaian utuh.
Buktinya, dalam rangka Testing & Commissioning KCJB, KCIC telah melakukan pengujian menggunakan dua rangkaian Kereta Inspeksi dan Kereta Penumpang yang digandengkan, pada Minggu (25/06/2023).
Baca juga: Kata Menhub, Izin Operasi KCJB Keluar Paling Lambat 1 Oktober
Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti menyampaikan, penggabungan dua kereta ini bertujuan memastikan prasarana KCJB mulai dari jalur rel, persinyalan, kelistrikan, dan komunikasi, mampu melayani dua rangkaian kereta cepat sekaligus.
"Pada momen-momen tertentu rangkaian KCJB dapat digabungkan untuk meningkatkan kapasitas angkut. Utamanya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada high season seperti mudik, nataru, libur panjang, dan lainnya," jelasnya dalam keterangan resmi dikutip dari laman KCIC.
Namun dengan penggandengan dua rangkaian KCJB maka totalnya menjadi 16 kereta, sehingga jumlah tempat duduk yang tersedia menjadi 1.202 kursi.
Baca juga: Profil Kereta Kuning yang Mondar-mandir di Jalur KCJB
Emir menambahkan, berdasarkan data, pengujian kali ini berjalan lancar dengan waktu tempuh dari Bekasi menuju Tegalluar ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit.
"KCIC bersama kontraktor akan terus melakukan pengujian untuk berbagai kondisi dalam rangka mempersiapkan pengoperasian KCJB. Paralel, KCIC bersama Kemenhub juga tengah mempersiapkan izin operasi KCJB guna memberikan layanan yang aman dan nyaman," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.