Padahal, kebijakan ini akan ditiru oleh daerah yang lain. Sayangnya, pada saat pembahasan di MA, Dinas Perhubungan DKI Jakarta tidak diajak mendiskusikan ini.
"Padahal, menurut data Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun 2017, dampak positif pembatasan sepeda motor di Jalan MH Thamrin–Jalan Sudirman adalah terjadi pengurangan volume kendaraan sebesar 22,4 persen," paparnya.
Hal tersebut membuat persentase kecepatan kendaraan meningkat, dari yang semula 26,3 km/jam menjadi 30,8 km per jam dan waktu tempuh meningkat 15 persen. Sementara menurut Polda Mtero Jaya (2017), berkurang simpul kemacetan, menurun pelanggaran lalu lintas, dan jumlah kecelakaan menurun 30 persen.
Berdasarkan data yang dihimpun per Agustus 2022, panjang jalur sepeda di Jakarta telah mencapai 114,5 km. Adapun hingga pengujung 2022, Pemprov DKI membangun jalur sepeda baru sepanjang 195,6 km.
Namun, jalur sepeda perlu penegakan hukum yang lebih tegas. Aktivitas parkir kendaraan bermotor di tepi jalan menjadi kendala mensterilkan jalur sepeda.
Jalur sepeda dibangun dengan harapan akan makin banyak warga di Jakarta menggunakan sepeda untuk transportasi jarak dekat, selain berjalan kaki.
Sayangnya, isnis penyewaan sepeda (bike sharing) tidak berhasil dan perlu dievaluasi. Banyak onggokan sepeda yang terlihat rusak di beberapa lokasi.
Djoko Setijowarno berharap Jakarta dapat menjadi panutan pembenahan transportasi di daerah. Kebijakan angkutan umum di Jakarta akan diikuti daerah.
"Meski belum bisa mengurangi kemacetan yang disebabkan program push strategy tidak berjalan maksimal, namun Jakarta sudah membuktikan bisa melakukan penyelenggaraan angkutan umum sebaik sekarang, lantaran dimulai 20 tahun yang lalu," tandas Djoko.
Tahun 2045 menggapai Indonesia Emas, tentunya angkutan umum di Indonesia juga harus bagus. Karena itu, pembenahan angkutan umum di kota-kota seluruh Indonesia mulai sekarang harus direncanakan seperti halnya Kota Jakarta 20 tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.