Selain Beli, Ini Strategi Investor Sektor Logistik buat Ekspansi Lahan Industri di Jabodetabek

JAKARTA, KOMPAS.com - Daripada membeli, para investor sektor logistik memiliki sejumlah strategi lain untuk mengekspansi lahan industri di Jabodetabek.

Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia, Martin Samuel Hutapea menyampaikan, salah satu strategi ekspansi mereka dengan cara sewa jangka panjang, misalnya 15 tahun.

"Selain itu, akuisisi saham perusahaan di bidang logistik oleh pemain asing juga memungkinkan untuk terjadi oleh karena potensi pasar yang sangat menjanjikan di bidang logistik di pasar Indonesia," terangnya dalam keterangan tertulis, Kamis (04/05/2023).

Logistik diperkirakan menjadi salah satu sektor yang mendorong permintaan lahan industri pada tahun 2023, selain otomotif dan industri terkait, data center, FMCG, serta bahan kimia.

Bahkan pada Kuartal I-2023, sektor logistik telah berkontribusi terhadap permintaan lahan industri. Meski sektor manufaktur dan kimia menjadi kontributor utama.

Baca juga: Awal Tahun 2023, Penjualan Lahan Industri di Jabodetabek Sedikit Terkoreksi

Tercatat, permintaan lahan industri mencapai volume 42,7 hektar pada Kuartal I-2023, atau bertumbuh sekitar 0,35% dari kuartal sebelumnya.

Dengan harga rata-rata lahan industri naik 0,78% dari kuartal sebelumnya, atau mencapai Rp 2,84 juta per meter persegi.

Kendati begitu, lahan industri dengan kisaran harga Rp 2,7-2,8 juta per meter persegi masih termasuk relevan untuk diserap.

Untuk diketahui, jumlah pasokan kumulatif lahan industri di Jabodetabek mencapai 13.389 hektar pada Kuartal I-2023. Dengan Bekasi-Karawang sebagai pemegang proporsi terbanyak yakni 73%.