Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cakupan Layanan Air Minum di Indonesia Baru Mencapai 91 Persen

Kompas.com - 27/03/2023, 08:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Saat ini, capaian cakupan layanan air minum di Indonesia baru mencapai mencapai 91,05 persen dari target 100 persen pada tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Side Event Sanitation and Water for All (SWA): Justice Begins Here – With Accountability di New York, Amerika Serikat.

Kegiatan yang juga dihadiri oleh CEO SWA Catarina de Alburqueque ini merupakan Side Event dari rangkaian acara UN 2023 Water Conference dan berlangsung pada Rabu (22/03/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki mengaku upaya Indonesia untuk menyediakan akses air minum dan sanitasi layak bagi seluruh masyarakat menghadapi berbagai tantangan besar.

Mulai dari urbanisasi, perubahan iklim, kelangkaan air pada waktu dan wilayah tertentu, keterbatasan fiskal daerah, hingga Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 3 tahun.

Baca juga: Tiru Korsel, Basuki Ingin Sistem Air Bersih di IKN Pakai Metode Ozon

Namun Pemerintah Indonesia telah menyelaraskan target SDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, untuk mewujudkan 100 persen akses air minum dan sanitasi.

“Saat ini, capaian cakupan layanan air minum telah mencapai 91,05 persen dan peningkatan akses sanitasi sebesar 80,92 persen,” kata Menteri Basuki seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR

Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR telah melakukan berbagai upaya percepatan.

 

Seperti misalnya, pembangunan prasarana penyediaan air minum dengan memanfaatkan 61 bendungan baru untuk meningkatkan kapasitas pelayanan air.

Kemudian, pembangunan prasarana penyedia air minum untuk mendukung Kawasan Prioritas Nasional, seperti Kawasan Pariwisata di Kalidendeng dan Labuan Bajo serta Kawasan Industri di Batang.

Kementerian PUPR juga berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang Water Supply Management dengan mengembangkan Program Magister Spesial yang bekerja sama dengan universitas mitra.

Lalu, integrasi pelayanan sanitasi dengan mengkombinasikan sistem on-site dan off-site, atau sanitasi inklusif bagi seluruh wilayah untuk memastikan penyediaan layanan air minum dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

Baca juga: Waspada, Air Minum Nasional Bocor 33,7 Persen

“Kementerian PUPR melibatkan masyarakat melalui Program Penyediaan Air Minum (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) sejak 2008 hingga 2022,” paparnya.

Dua program tersebut dikatakan telah berhasil mendukung penyediaan air bersih dan sanitasi di 37 ribu desa yang tersebar di 408 kabupaten dan kota.

Dalam menanggapi transformasi digital dan peningkatan kinerja penyediaan air bersih oleh PDAM, Pemerintah Indonesia telah melakukan inovasi teknologi seperti penerapan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), serta teknologi pengelolaan sampah melalui konversi sampah menjadi energi.

Terakhir, untuk mengatasi keterbatasan dana, Kementerian PUPR juga mengundang partisipasi pihak swasta dalam pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) melalui pendanaan alternatif seperti Public Private Partnership atau Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Melalui UN Water Conference 2023 ini, Menteri Basuki juga mengundang seluruh delegasi untuk turut menghadiri World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan dilaksanakan di Bali, Indonesia pada 2024 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com